Kabupaten Meranti Kembali Membara

Karhutla Di Selatpanjang Meranti Nyaris Melalap Perumahan

Karhutla Di Selatpanjang Meranti Nyaris Melalap Perumahan

Foto Sejumlah Rumah Nyaris Dilalap Api

 

SELATPANJANG AKTUALDETIK. COM - Kebakaran Hutan Dan Lahan Selatpanjang Di Kepulauan Meranti nyaris memusnahkan sebuah komplek perumahan di Selatpanjang persisnya di Dorak di Dusun I Dorak Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (1/3/2020) pagi.

Kabarnya karhutla yang menghebohkan di Desa itu bersumber dari dalam hutan yang persis berada di belakang perumahan tersebut, akibatnya sejumlah besar masyarakat Desa Dorak yang bermukim di lokasi spontan berteriak histeris dan meminta tolong kepada pihak-pihak terkait. 

Kebakaran yang trus terjadi hingga berita itu dilansir media siang kemarin Selasa 02/3/2020 masih belum berhasil dipadamkan oleh pihak Damkar dan Satgas karhutla setempat, permasalahan yang diketahui adalah sulitnya sumber air dan minimnya peralatan pemadam kebakaran serta jarak yang sangat bagi armada pemadaman dari lokasi ke sumber air. 

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nyaris menghanguskan kompleks perumahan Dorak di Dusun I Dorak Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Warga setempat, Ika menceritakan, api pertama kali muncul dari dalam semak yang tidak jauh dari perumahan sekitar pukul 10.00 WIB.

Dia tidak tahu api itu berasal dari mana. Namun, karena angin cukup kencang, api terlihat semakin membara dan semakin mendekati perumahan. Melihat api yang semakin membesar, warga sekitar tampak panik dan berteriak histeris sambil meminta tolong untuk mengeluarkan barang dari dalam rumah dan menyelamatkan harta benda yang berharga lainnya.

Bahkan ada satu unit rumah yang hampir saja dilahap oleh sijago merah itu, beruntung petugas dibantu warga bisa memadamkan api dengan menyiram menggunakan alat seadanya.

"Melihat api yang semakin mendekat, warga memilih mengungsi. Karena selain api, kabut asap juga semakin pekat," kata Ika.

Satria, warga lainnya menambahkan, api dari hutan itu sangat cepat merambat ke kawasan perumahan. Bahkan, jaraknya sudah sekitar 10 meter.

"Rumah saya persis dekat dengan api. Saat ini, kami mengungsi sementara dan mengeluarkan barang-barang sambil menunggu api benar- benar sudah padam," kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Banglas, Syamsurizal mengatakan pihaknya mendapat adanya informasi kebakaran pada pukul 10.30 pagi.

"Dapat informasi kebakaran ini sekitar pukul 10.30 tadi pagi, api diketahui berasal dari sisa kebakaran semalam di Selatpanjang Timur, tapi saya tidak bisa sampai kesana karena itu bukan wilayah saya," kata Syamsurizal.

Ketika mengetahui api sudah mendekati area perumahan, ia bersama aparatur meminta kepada seluruh penghuni kompleks perumahan yang rumahnya berdekatan dengan semak yang dilahap api untuk segera mengungsi dan membawa barang-barang berharga beserta anak- anak.

"Kami meminta kepada warga yang rumahnya berdekatan dengan semak yang terbakar untuk segera mengungsi dan memindahkan barang berharga serta menyelamatkan anak-anak karena asap sangat tebal," ujar Syamsurizal ( Dilansir Halloriau). 

Kepala Desa Banglas itu juga memerintahkan kepada warga setempat untuk membantu petugas memadamkan api, dikarenakan peralatan yang terbatas dan sumber air yang terbatas pula.

"Saya mendapat kabar sumber air sangat terbatas dan jauh, selain itu peralatan juga terbatas karena dibawa untuk melakukan pemadaman di Rangsang, untuk itu kepada warga  diminta agar membantu petugas memadamkan api," pungkasnya.

Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi SH yang berada di lokasi berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa warganya tetap aman dan tidak panik menghadapi musibah tersebut.

Dalam hal ini, Rayan berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mematikan aliran listrik guna mengantisipasi terjadinya korsleting dan juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk mengirimkan masker karena asap yang berada di lokasi sangat tebal.

"Saya datang kesini untuk memastikan warga saya tetap aman. Tadi saya langsung menghubungi pihak PLN untuk segera mematikan aliran listrik agar tidak terjadi korsleting. Selain itu saya juga minta dengan pihak Puskesmas Alah Air untuk mengirimkan masker guna mengantisipasi sesak akibat asap," kata Rayan.

"Setelah api dipastikan benar- benar sudah padam saya juga minta kepada pihak PLN untuk memperbaiki kabel yang terbakar, agar warga tidak dalam kondisi gelap pada malam hari, karena jika sudah gelap akan rawan terjadinya pencurian," kata Rayan lagi.

Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti melalui Kepala Seksi Logistik, Amri Umar mengatakan pihaknya mengalami kendala sumber air yang terbatas dan mobil pemadam sehingga harus menunggu dalam waktu yang agak lama, sementara api terus saja membesar dan melahap vegetasi semak belukar yang didominasi daun ilalang dan hutan akasia.

"Selain sumber air yang menjadi kendala. Mobil pemadam yang hanya berjumlah satu unit juga menjadi hambatan karena harus menunggu transfer air dari mobil DLH yang menjemput air bolak- balik di lokasi yang jauh, sementara api terus saja membesar," kata Amri dilansir oleh Halloriau. 

Sampai saat ini api terus saja membakar dan meluas karena tertiup angin yang sangat kencang, karena lokasi tersebut tidak begitu jauh dari laut. Petugas yang terdiri dari personil BPBD, Polsek Tebingtinggi, Satpol PP dan kecamatan terus saja berjaga-jaga untuk mengantisipasi api tidak membakar pemukiman.


Editor : Feri Sibarani

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait