Melibatkan Berbagai Pihak
Sampah Semakin Menumpuk, Walikota Pekanbaru Perintahkan Jangan Tunggu Proses Lelang Berakhir

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru optimalkan pengangkutan sampah.
Ia memberi instruksi agar DLHK memastikan tidak ada sampah menumpuk di tepi jalan.
"Harus ada langkah cepat agar tidak ada penumpukan sampah di jalanan kota," jelasnya Rabu 6 Januari 2021.
Jamil menyebut proses pengangkutan sampah bisa dilakukan secara bertahap. Menurutnya, tidak bisa menanti pengangkutan hingga pemenang lelang angkutan sampah terpilih.
Proses pengangkutan oleh DLHK Kota Pekanbaru sudah berlangsung sejak awal pekan ini. Pengangkutan melibatkan armada angkutan sampah DLHK dan armada tambahan dari PT.Godang Tua Jaya.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru terlambat mengadakan lelang untuk pengangkutan sampah. Pasalnya, mereka terkendala hal teknis yaitu pengesahan APBD 2021 pada 1 Desember 2020.
"Kami sudah meminta dinas teknis untuk melelang sebelum berakhirnya masa kontrak dia perusahaan angkut sampah. Namun, DLHK mengatakan ada kendala-kendala teknis yang mereka tak bisa langkahi," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Kamis (7/1/2021).
Meski begitu, Firdaus sudah perintahkan sekretaris daerah dan dinas teknis bahwa perusahaan angkut sampah mesti dilelang lebih awal agar tak ada kejadian seperti ini. Tapi, kendala teknis itu juga di luar kemampuan.
"Mungkin karena pengesahan APBD 2021. Ada kaitannya juga di situ," ucap Firdaus.
Sebenarnya, proses lelang boleh dilakukan tapi ada persyaratannya. Kalau persyaratan tak bisa dipenuhi maka tak bisa disalahkan juga kepala DLHK.
"Sebagai kepala daerah, saya sudah tegaskan kepada dinas teknis. Pertama, harus lelang sudah selesai sebelum berakhir masa kontrak. Artinya, Desember 2020 harus selesai lelang dan sudah tahu mitra kerjanya," ungkap Firdaus.
Kedua, kalau terjadi masa transisi seperti saat ini maka harus dihitung perkiraannya dengan menyewa dan menggunakan peralatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
"Itu solusinya. Teguran saya sudah agak keras," sebut Firdaus.
Editor : Ishak
Komentar Via Facebook :