Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Drs.Abdul Halim Iskandar, M.Pd.

SIMPANG TIGA REDELONG AKTUALDETIK.COM

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar menghimbau kepada desa diseluruh Indonesia agar menggunakan anggaran dari dana desa untuk membangun infrastruktur.

Abdul.H.Iskandar menjabarkan itu saat mengadakan pertemuan dengan Imum Mukim, Reje atau Kepala Desa, Sekretaris Kampung dan Petue Kampung se Kabupaten Bener Meriah di GOR Kabupaten Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam baru-baru ini.

Abdul.H.Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan kepada seluruh kepala desa terkait penyaluran dan pemanfaatan dana desa tersebut.

Ia mengatakan bahwa penyaluran di tahun ini langsung dialokasikan ke kas desa masing-masing, jika ada keterlambatan didalam penyaluran itu dikarenakan APBDesnya belum selesai.

Ia mengimbau kepada setiap kepala desa agar segera menyelesaikan APBDesnya agar dana desa bisa disalurkan dan dimanfaatkan.

Lebih lanjut, Gus Menteri menyampaikan sekaligus meminta kepada seluruh kepala desa agar penggunaan dana desa untuk tahap pertama yang sudah cair dapat digunakan untuk infrastruktur dengan sistem program Padat Karya Tunai (PKT).

"Di dalam APBDesnya pasti ada untuk infrastruktur, jadi saya minta yang sudah dirancang ditengah tahun atau akhir tahun agar segera ditarik di awal-awal ini," katanya.

Menurut Gus Menteri, sistem PKT dapat memberikan daya tahan ekonomi desa, mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian desa maupun pendapatan masyarakat desa.

"Kalau yang dilibatkan dalam sistem PKT ini adalah penggangguran atau setengah pengangguran, maka mereka bisa mendapat pekerjaan lalu peredaran uang pasti terjadi, sehingga konsumsi meningkat dan ini akan menguatkan daya tahan ekonomi desa." Jelasnya.

Untuk di Kab.Bener Meriah, kata Gus Menteri, sistem PKT sudah efektif dan efisien serta keterlibatan masyarakat dalam bekerja sudah tumbuh, sehingga dana desa sudah dirasakan oleh masyarakat.

"Target kami bagaimana dana desa itu dirasakan kehadirannya oleh sebagian besar warga desa, bukan hanya pada elit-elit atau kelompok-kelompok yang dekat dengan balai desa, tapi yang dipinggiran harus merasakan manfaat dari dana desa ini." Tegasnya.

Lalu ia menambahkan bahwa desa-desa di Indonesia memiliki daya tahan kuat yang tangguh terhadap paham intoleransi dan radikalisme.

"Penggandengan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) menjadi penting karena memang Pancasila menjadi sebuah keharusan menjadi satu-satunya dalam berbangsa dan bernegara, Makanya, BPIP yang kemudian diharapkan dukungan untuk membangun ketahanan di 74.953 desa itu dan menerapkan ajaran Pancasilanya." Tutupnya (Rilis)