Pembelian Senjata Api Meningkat
Situasi Tegang Di Amerika Serikat, Picu Warga Belanja Senjati Api

Ilustrator Penggunaan Senjata Api
CALIFORNIA AKTUALDETIK.COM - Situasi sosial yang menegangkan di seantero Amerika Serikat khususnya di Kota-kota besar seperti California munculkan keinginan masyarakat khususnya warga Asia Amerika yang tinggal di wilayah itu untuk belanja perlengkapan senjata guna melindungi diri dari berbagai ancaman kriminal akibat tekanan virus Corona.
Seorang pengusaha toko perdagangan Senjata api di California mengatakan bahwa fenomena tersebut didorong akibat kekhawatiran masyarakat atas terjadinya kekacauan sosial di tengah krisis.
"Ini merupakan kedua kalinya dalam 61 tahun saya berbisnis kami melihat hal seperti ini," kata Larry Hyatt, pemilik sebuah toko senjata terbesar di Charlotte, North Carolina seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (17/3/2020).
"Kami mengalami serbuan besar-besaran dalam pembelian senjata api dan amunisi karena orang merasa perlu untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarganya," kata Hyatt.
Hyatt mengungkapkan, lonjakan tersebut terjadi karena adanya ketakutan atas kehancuran finansial, pandemi COVID-19, kejahatan, dan politik yang membuat suasana menjadi rentan kekacauan.
"Politikus dan orang-orang anti-senjata telah memberi tahu kami sejak lama bahwa kami tidak membutuhkan senjata. Namun saat ini, banyak orang-orang yang benar-benar takut dan mereka dapat membuat keputusan itu sendiri," kata John Gore, seorang pelanggan toko senjata api di California dikutip dari LA Times.
Alex Horsman, manajer pemasaran sebuah laman pembelian senjata daring mengatakan bahwa ada hal-hal tertentu yang berdampak pada penjualan amunisi.
"Sebagian besar peristiwa politik atau ketidakstabilan ekonomi ketika orang merasa hak mereka mungkin akan dilanggar. Ini adalah pengalaman pertama kami dengan virus yang mengarah pada peningkatan penjualan," kata Horsman.
Kris Brown, presiden Brady Campaign to Prevent Gun Violence mengatakan bahwa konsekuensi dari pembelian yang disebabkan oleh kepanikan atas respon terhadap pandemi COVID-19 bisa berujung tragis dengan kematian orang-orang.
Di sisi lain, lonjakan penjualan senjata dilaporkan juga terjadi di negara bagian Washington dan California, lokasi kemunculan awal COVID-19 di Amerika Serikat. Penjual mengatakan, banyak dari pembeli adalah orang Asia-Amerika yang khawatir mendapatkan perlakukan kekerasan atas dasar rasial mengingat keluarga asal mereka berada di negara asal penyakit.
"Orang-orang panik karena mereka merasa tidak aman. Mereka khawatir akan kerusuhan atau mungkin orang-orang akan mulai menargetkan orang-orang China," kata David Liu, penjual senjata yang juga keturunan China-Amerika.
Editor : Feri Sibarani
Komentar Via Facebook :