Ada Udang dibalik Batu

Ada Bosnya Bambang Diduga Beli Dan Tampung Pasir Timah Dari Ponton Ti Apung Di Laut Bakik

Ada Bosnya Bambang Diduga Beli Dan Tampung Pasir Timah Dari Ponton Ti Apung Di Laut Bakik

Photo : Ponton Ti Apung Rajuk

PANGKALPINANG AKTUALDETIK.COM - Keberadaan Bambang tokoh masyarakat yang peduli dengan masyarakat nelayan dan pesisir khususnya  desa Bakik, saat ini masyarakat benar-benar sangat membutuhkan kehadirannya sama-sama berjuang untuk menjaga kelestarian laut Bakik dari kerusakan akibat penambang timah ponton ti apung rajuk dan selam.

Sudah pekan lebih ponton ti apung tersebut mengobrak-abrik laut Bakik dan sekitarnya untuk mengambil timahnya didasar laut tentunya pasti merusak terumbu karang dan ekosistem laut yang ada di laut Bakik dan sekitarnya. 

Sosok tokoh masyarakat desa Bakik bernama Bambang pun hilang atau tak   lagi terdengar suara, kali ini seakan-akan dirinya takut berhadapan dengan siapa dibalik Cukong Timah atau Kolektor yang mengkoordinir membeli dan menampung pasir timah dari ponton Ti apung di laut Bakik perairan Teluk Kelabat Dalam. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Jejaring Media ini, keberpihakan Bambang tak lagi berjuang bersama  dengan masyarakat nelayan dan pesisir. Ternyata laut Bakik yang masuk dalam kawasan perairan Teluk Kelabat Dalam zonasi RWZP3K merupakan daerah nelayan tangkap dan zero tambang berada di IUP PT Lautan Sarana Mandiri (LSM.) 

Diketahui, pengolahan beraktifitasnya ponton Ti Apung di IUP PT LSM dikelola oleh JH warga Belinyu, dan AH warga Bakik yang disebutkan oleh masyarakat penambang sebagai pembeli dan menampung pasir timah dari ponton-ponton Ti apung tersebut, walaupun tidak semua pasir timah dari aktifitas ponton-ponton Ti apung di perairan Teluk Kelabat Dalam dibeli atau ditampung olehnya. 

Namun, ada nama cukong atau kolektor timah yang lainnya dari daerah Kabupaten Bangka Barat (Kab Babar) yang sempat disebut oleh masyarakat penambang seperti AG warga Bakik, AK, YD, dan AD warga Parit Jebus. 

Selain itu, dikaitkan dengan Bambang tokoh masyarakat Bakik yang dulunya berpihak kepada masyarakat nelayan Kab Babar, akhirnya terungkap bahwa AH adalah bosnya Bambang, Perusahaan penambang atas nama PT LSM masih dalam satu grup dalam jejaring perusahaan milik AH cukong timah ini. 

Kegiatan aktifitas penambangan di laut Bakik dan perairan Teluk Kelabat Dalam, sebagian ponton-ponton Ti apung yang beraktifitas di laut Bakik diketahui adalah ponton ti apung mitra kerja PT LSM, yang diistilahkan oleh masyarakat penambang ponton 'Binaan' . 

Hal tersebut diakui oleh AM (40) salah satu pemilik ponton Ti apung yang berkerja dilaut Bakik, dan setiap ponton ti apung berkerja atau beraktifitas IUP PT LSM dibekali SPK dari perusahaan tambang tersebut yang mengaku telah mengantongi izin baik Pemda setempat maupun dari Pemerintah Pusat yakni Kementerian ESDM. 

"Mana berani kami bekerja kalau tidak izin dan setiap ponton yang masuk ke lokasi PT LSM diberikan copian SPKnya, timahnya diambil langsung oleh pengurusnya (pihak perusahaan-red) harga perkilo 125 -150 ribu rupiah, tergantung cuci bersih atau tidaknya dan, dipotong fee 15%", ungkap AM. 

Akhirnya terjawab keberadaan Bambang tidak lagi berpihak kepada masyarakat nelayan dan pesisir di Bangka Belitung khususnya dilaut Bakik yang dulunya ditantang oleh Bambang bersama masyarakat nelayan dan pesisir, diibaratkan pura-pura peduli dan berjuang bersama masyarakat  nyatanya 'ada udang dibalik batu'. 

Saat berita ini dipublish, sayangnya Bambang tokoh masyarakat Bakik tidak memberi tanggapan saat dikonfirmasi terkait kembalinya beraktifitas ratusan ponton ti apung di laut Bakik dan sekitarnya.. 

Sementara itu narasumber yang disebut dalam narasi berita ini masih dalam upaya untuk dikonfirmasi kembali.

 (Rikky Fermana)

 

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi.

Komentar Via Facebook :