KLHK Sebut Tanam Mangrove 1000 Hektar Setiap Tahun

Peringati Hari Mangrove Sedunia, Dirjen PPI KLHK Bersama Gubernur Riau Tanam Bibit Mangrove di Dumai

Peringati Hari Mangrove Sedunia, Dirjen PPI KLHK Bersama Gubernur Riau Tanam Bibit Mangrove di Dumai

Dirjen PPI KLHK Dan Gubernur Riau, Syamsuar beserta Forkopimda Tanam Pohon Mangrove

DUMAI AKTUALDETIK.COM - Dalam Rangka Memperingati Hari Mangrove Sedunia sekaligus Menyambut Hari Kemerdekaan RI, Manggala Agni Daops Sumatera V/Dumai turut mendampingi Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Bapak Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Ibu Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc melakukan penanaman mangrove di areal hutan bakau Jalan Nelayan Laut, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Senin (3/8/2020).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan ini dihadiri oleh Gubernur Riau, DPRD Provinsi Riau, Kapolda Riau, Pangdam I/Bukit Barisan, Walikota Dumai, DPRD Kota Dumai, P3E Sumatera, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, serta Forkompimda lingkup Provinsi Riau.

Peringatan Hari Mangrove tahun ini serentak dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2020 di seluruh Sumatera, sedangkan acara puncak peringatan rencananya akan diselenggarakan di provinsi Bangka Belitung tanggal 5 Agustus kemarin, yang akan dihadiri oleh Bapak Presiden, diketahui jadwal tersebut ditunda sementara, oleh karena kesibukan Presiden.

Peringatan hari Mangrove tahun ini di Provinsi Riau, ditandai dengan pelaksanaan Penanaman bibit Mangrove berjumlah 2020 batang yang berpusat di desa Guntung Kec. Medang Kampai Kota Dumai. Penanaman seremoni mangrove yang dihadiri Gubernur Riau dan pejabat pusat beserta Forkompinda Provinsi  dan Kota Dumai yang berpusat di Bandar Bakau , Desa Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), mengatakan bahwa menurut berbagai penelitian hutan mangrove mampu menyerap emisi karbon sebesar 4-5 kali lebih besar daripada hutan daratan. Keberadaan hutan mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika pemerintah selama tiga dekade terakhir berupaya keras menyelamatkan mangrove.

“Melalui momentum Hari Mangrove Sedunia mari kita gelorakan semangat menanam mangrove. Mengingat manfaatnya yang begitu besar, perlu peran serta seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu meberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove. Kami mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk bersama-sama kita menjaga mangrove,” lanjut Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc membacakan sambutan Menteri LHK di Dumai, Senin (3/8/2020).

Setiap tanggal 26 Juli diperingati sebagai hari Mangrove sedunia, hal itu berdasarkan ketepatan dari Unesco. Sebagai Negara yang dikaruniai mangrove terluas sedunia Indonesia boleh berbangga. Berdasarkan peta mangrove Nasional tahun 2019 luas mangrove Indonesia kurang lebih 3,31 juta Ha, dimana seluas 2,67 juta hektare (81%) ekosistem mangrove dalam kondisi baik dan seluas 0,67 juta Hektar (19%) dalam kondisi kritis. 

Diketahui dari kajian akademik secara konsisten menunjukkan bahwa kehilangan mangrove terbesar di Indonesia dipicu oleh perluasan lahan tambak yang sangat massif, selain itu kerusakan mangrove juga disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi pemukiman, perkebunan, sarana infrastruktur, penebangan ilegal, serta pencemaran limbah, dan perubahan batang lahan mangrove terutama menjadi tembak menyebabkan lepasnya emisi karbon yang dapat berkontribusi dalam peningkatan suhu bumi. 

Menteri KLHK, Siti Nurbaya Bakar dalam sambutannya yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Bapak Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc, mengatakan bahwa menurut berbagai penelitian hutan mangrove mampu menyerat emisi karbon sebesar 4-5 kali lebih besar daripada hutan daratan. oleh karena itu meskipun Indonesia hanya memiliki luas hutan mangrove 20% dari total hutan Indonesia, namun mampu menyimpan carbon sebesar 10% dari semua emisi yang ada. 

,"Dengan demikian keberadaan hutan mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan kerjasama internasional pada tahun 2020 yang merupakan komitmen Indonesia," kata Menteri Siti Nurbaya dibacakan oleh Dirjen. 

Menurutnya ekosistem mangrove memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai pelindung dari abrasi air laut penyangga dan pencegah intrusi air laut, tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna dan biota laut dan manfaat lainya. 

,"Menurut data dari kementerian kelautan dan perikanan, ekosistem mangrove adalah salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia karena menyumbang lebih dari 40 trilyun rupiah per tahun dari sektor perikanan budidaya pada tahun 2015. Bahkan Siti Nurbaya Bakar mengatakan nilai ekonomi mangrove akan lebih tinggi lagi jika saja ekosistem lainya seperti melindungi infrastruktur pesisir dari abrasi, badai, dan peredam gelombang tsunami," katanya.

Siti Nurbaya Bakar juga melalui pidatonya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Bapak Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc itu mengatakan, pihaknya di kementerian akan berkomitmen untuk terus konsisten memperbaiki ekosistem mangrove yang bekerjasama dengan pemerintah Daerah dengan sebagai bentuk keseriusannya, bahwa kementerian lingkungan hidup dan kehutanan telah menanam kembali sekitar 1000 hektare hutan mangrove setiap tahun. 

Dikatakan menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar, bahwa pihaknya melalui setiap UPT nya yang tersebar diseluruh provinsi Indonesia telah membangun kebun bibit rakyat (KBR) dan Kebun Bibit Desa (KBD) dengan melibatkan tenaga masyarakat.

Terkait dengan segala hal yang sudah dilaksanakan dan akan dilakukan mengenai pengelolaan ekosistem mangrove yakni disebutkan telah melaksanakan rehabilitasi kawasan mangrove seluas 47.925 Hektar melalui dana APBN. Selain itu pihaknya juga akan mendorong rehabilitasi mangrove dengan  melibatkan para pihak, yakni pemerintah Daerah, masyarakat, LSM, dan lain-lain.

Feri Sibarani
Sumber : Naskah Pidato Sambutan MenteriLHK


Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau kejadian/peristiwa ditengah masyarakat, atau ingin berbagi foto
Silakan chat ke 0812 6830 5177
Atau EMAIL redaksi : [email protected]
Mohon dilampirkan data pribadi

 

Komentar Via Facebook :