Presiden Trump Ditulari Ajudan

Cerita Dibalik Ajudan Cantik, Yang Menulari Trump Covid 19

Cerita Dibalik Ajudan Cantik, Yang Menulari Trump Covid 19

Presiden Trump Dan Ajudan Hope Hicks

JAKARTA AKTUALDETIK.COM - Ajudan Cantik Presiden Amerika Serikat, Hope Hicks, sekaligus mantan Model, yang dikabarkan sebagai sosok yang menulari Donald Trump Virus Corona, menjadi perhatian publik di Negeri Paman Sam.

Selain terkait kedekatannya dengan Presiden Amerika Serikat itu, Hope Hicks juga dikenal memiliki kisah asmara di lingkungan Gedung Putih dengan kekasihnya, yang belakangan diketahui memiliki permasalahan dengan dua mantan isterinya.

Nama Ajudan Presiden Amerika Serikat, Hope Hicks sontak melambung dan jadi pembicaraan hangat, setelah ia ditengarai sebagai perantara penularan COVID-19 ke Donald dan Melania Trump.

Presiden dan Ibu Negara Amerika Serikat dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada Jumat (02/10) kemarin. Menurut sumber di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Hicks sendiri pada sehari sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 dan mengalami gejala.

Ajudan cantik itu diketahui bepergian secara teratur dengan presiden di Air Force One dan, bersama dengan asisten senior lainnya, menemaninya ke Ohio untuk debat presiden pada hari Selasa dan ke Minnesota untuk acara kampanye pada hari Rabu.

Selain parasnya yang cantik, publik dibuat penasaran siapa Hope Hicks yang bisa menjadi penasihat utama Donald Trump? Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Hope Hicks lebih dulu mencoba peruntungan di dunia model. Perempuan kelahiran 21 Oktober 1988 ini menjadi model remaja dan tampil di majalah Greenwich pada tahun 2002 lalu.

Tak berhenti sampai situ, Hope Hicks menjadi cover majalah untuk The It Girl tahun 2005 dan seri novel karya Cecily von Ziegesar. Hope juga mencoba berakting di opera Guiding Light sebagai cameo.

Selang dekade kemudian, Hope Hicks dipercayakan menjabat sebagai direktur komunikasi Presiden Donald Trump. Selama menjabat, Hope Hicks mengaku pernah berbohong kepada Perwakilan Rakyat Amerika.

Akibat pengakuan perempuan berusia 31 tahun itu, ia diperiksa selama sembilan jam untuk menyelidiki keterlibatan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 lalu.

Pasalnya terdapat rumor jika Donald Trump berkampanye dan berhubungan dengan Rusia. Namun, Hope Hicks menyatakan tak berbohong tentang apapun yang berkaitan dengan penyelidikan Rusia.

Sebagai direktur komunikasi, Hope Hicks juga mendikte dan membantu Donald Trump untuk menulis cuitan di Twitter selama kampanye dan menjabat. Tapi, Hope Hicks tidak memiliki media sosial.

Pada awal Februari 2018, sekretaris Gedung Putih, Rob Porter yang juga kekasih Hope Hicks kala itu, mengundurkan diri. Bukan tanpa sebab, Rob Porter dituduh dua mantan istrinya telah melakukan pelecehan secara fisik. Kedua mantan istri Rob bahkan tak segan-segan merinci kejadian dan menyebarkannya ke publik.

Kala itu juga, Hope Hicks dilaporkan membela mati-matian Rob Porter. Bahkan Donald Trump merasa diabaikan hingga frustrasi karena Direktur Komunikasi Gedung Putih pribadinya lebih fokus pada kasus Rob Porter.

"Trump telah memberi tahu rekan-rekannya bahwa dia merasa Hope Hicks menempatkan prioritasnya sendiri di atas prioritas Donald Trump. Namun, ada sedikit yang menunjukkan bahwa posisi Hicks dalam bahaya,” ungkap narasumber dari Town and Country Mag.

Namun hubungan Hope Hicks dan Rob Porter tak bertahan lama. Hope Hicks putus tak lama setelah mengundurkan diri sebagai Direktur Komunikasi Gedung Putih pada 29 Maret 2018.

Selang dua tahun, Hope Hicks kembali diminta untuk bekerja di bawah pimpinan Donald Trump. Bedanya, kini perempuan berambut pirang ini menjabat sebagai ajudan Donald Trump. Hope Hicks bertanggung jawab langsung kepada ajudan Presiden Amerika Serikat ke-45, Jared Kushner sebelum dibawahi oleh Donald Trump.

"Tidak ada yang lebih berdedikasi untuk mengimplementasikan agenda Presiden Trump selain Hope Hicks. Kami sangat senang dia kembali ke tim," ungkap Jared Kusher dari Town and Country Mag.

Tampaknya bakat berpolitik Hope Hicks merupakan keturunan keluarganya. Ibunya, Caye Hicks asisten legislatif untuk seorang demokrat dari Tennessee.

Ayahnya, Paul Hicks III sebelumnya sebagai CEO Amerika untuk Ogilvy Public Relations Worldwide, yang kini direktur pelaksanan Glover Park Group. Kakeknya, Paul Hicks bertanggung jawab atas hubungan masyarakat untuk Texaco.

Saat menjalani profesi di White House, baik saat jadi Direktur Komunikasi atau Ajudan, Hope Hicks disukai atasan dan para reporter. Pasalnya ia memiliki keahlian luar biasa dan mampu berususan baik dengan media.

"Saya selalu menganggap Hope sangat baik. Terutama mengingat banyaknya pekerjaan yang harus dia terima,” ungkap Maggie Haberman, seorang koresponden politik New York Times.

Editor : Feri Sibarani
Sumber : Bizlaw

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi pengirim.,

Komentar Via Facebook :