Pelaksanaan Program KBPP Pilihan

Widwiono : Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan Dapat Berdampak Penurunan Stunting

Widwiono : Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan Dapat Berdampak Penurunan Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jateng, drg. Widwiono saat menjelaskan Pelaksanaan Program.KBPP Pilihan di Ballroom.Hotel Hsrris Sentra Land, Semarang

 

SEMARANG AKTUALDETIK.COM - Jhpiego Perwakilan Indonesia bekerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemprov Jateng, BKKBN Jawa Tengah menggelar kegiatan exit strategy dengan tema Kemitraan Keberlanjutan untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KBPP dalam Akselerasi Penutupan AKI - AKB dan stunting di Jawa Tengah yang berlangsung di Ball Room Harris Hotel Sentral Land, Semarang Kamis (1/12).

Kegiatan dengan menghadirkan sejumlah tokoh dan nara sumber diantaranya Kabiro Government,Otonomi Daerah, dan kerja sama Seda Provinsi Jawa tengah Muhamad Masrofi,S.Sos.M.Si, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng,drg. widwiono.M.Kes, Direktur Riset dan Evaluasi Jhpiego dr. Siti Nurul Qomariah.

Dalam jumpa pers dengan media Direktur Riset dan Evaluasi Jhpiego dr. Siti Nurul Qomariah menuturkan lebih dari empat tahun Jhpiego perwakilan Indonesia telah mendukung Kementerian Kesehatan RI dan BKKBN dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi alat kontrasepsi sebagai salah satu upaya membantu menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia,” ucapnya.

Menurut Nurul Qomariah percaya, penggunaan alat kontrasepsi dapat menyelamatkan ibu dan bayi, memberikan waktu untuk memulihkan kesehatan tubuh serta merawat keluarga.

Dia menjelaskan saat ini Jhpiego perwakilan Indonesia sedang melaksanakan program Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) Pilihan.

Program ini dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Kemenkes dan Jhpiego selama tiga tahun, dimulai pada tahun 2020 sampai dengan 2023.

"Dengan dilaksanakannya program KB Pasca Persalinan setidaknya dapat mengurangi jumlah kelahiran dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat serta semakin banyak ibu nifas yang menggunakan alat kontrasepsi sebelum enam pekan pasca-persalinan," ujarnya.

Kembali Nurul menjelaskan dari tahun 2016 hingga 2020, Jhpiego telah membantu lebih dari 2,6 juta perempuan di 36 negara untuk mendapatkan alat kontrasepsi pasca-persalinan.

Program KBPP Pilihan di Indonesia dilaksanakan di 12 kabupaten/kota di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

“Jawa Tengah sendiri program KB Pasca Persalinan sudah dilaksanakan di 5 Kabupaten diantaranya Kabupaten Tegal, Grobogan, Batang, Brebes serta Kabupaten Banjarnegara ,” terang Nurul

Dia menambahkan Program KBPP Pilihan ini, akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan dalam memberikan layanan reproduksi kesehatan.

Senada Kepala Perwakilan BKKBN Jateng drg. Widwiono,M.Kes menjelaskan Jawa Tengah dalam meningkatkan program KB Pasca Persalinan sudah extra tidak hanya di lima kabupaten saja tapi ke semua kabupaten kota di jateng dan hasilnya cukup menggembirakan.

" Dari 550.000 perkiraan ibu bersalin dalam tahun 2022 yang terlaporkan sudah 72 persen sampai oktober 2022. Yang ber KBPP 41 persen.

Jateng kerja sama dengan pihak lain dibidang regulasi terutama dengan Kemenkes 5 program prioritas nasional yaitu KB Rumah Sakit termasuk didalamnya KB pasca Persalinan,” ucapnya.

Menurut Widwiono ketika melaksanakan KBPP dapat berdampak pada penurunan stunting karena prioritas KB Pasca Persalinan adalah program metode kontrasepsi jangka panjang.

Dengan jarak KB 3-4 tahun berdampak penurunan stunting serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

"Ini merupakan program strategi KB Pasca Persalinan dalam rangka menurunkan stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi," ujar Widwiono

Dia berharap ada kegiatan percepatan stunting yang dilakukan semua tingkatan mulai dari provinsi sampai ke tingkat paling bawah,semuanya jalan.

Stunting diakhir tahun 2021, Jateng diangka 20,9 persen dibawah rata rata nasional 24,6 persen.

“Kami berharap stunting di Jateng bisa turun lagi dan lebih signifikan lagi penurunannya sesuai target pertahun 3,5 persen,” ucapnya.

    #Taufiq

Komentar Via Facebook :