Rizky Khalmas Mahasiswa KKN Undip Fakultas Kedokteransaat memeriksa mata salah satu siswa SD Negeri 2 Carikan Juwiring, Klaten

JUWIRING KLATEN AKTUALDETIK.COM - Untuk meningkatkan kepedulian akan kesehatan mata anak, mahasiswa Tim II KKN Undip 2023 mengadakan program inovatif untuk menjaga mata dan masa depan siswa-siswi SD Negeri 2 Klaten.

Program ini terdiri dari dua rangkaian acara yaitu penyuluhan kesehatan mata yang dilaksanakan pada Rabu, 26 Juli 2023 yang akan diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 sampai 6 serta tenaga pengajar. 

Kemudian dilanjutkan pemeriksaan Kesehatan mata untuk siswa-siswi kelas 5-6 pada hari Jumat, 28 Juli 2023.
Program ini diinisiasi oleh Rizky Khalmas Tri Putra Wira Tama, mahasiswa jurusan Kedokteran UNDIP. 

Dimulai dari keresahan Rizky Khalmas karena masih jarangnya pemeriksaan rutin kesehatan mata pada siswa SD khususnya kepada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6. Berdasarkan survei yang dilakukan Rizky Khalmas pemeriksaan mata pada siswa-siswi sekolah dasar hanya dilakukan untuk siswa-siswi kelas 1 ditempatnya KKN. 

Akibatnya, terdapat potensi masalah mata yang belum terdiagnosis pada siswa tahun-tahun terakhir sekolah dasar, seperti gangguan tajam penglihatan. Siswa yang mengalami masalah kesehatan mata tersebut dapat mengalami kesulitan membaca, menurunnya konsentrasi, dan berdampak pada prestasi belajar mereka.
Pada kegiatan penyuluhan mata, 

Mahasiswa KKN Tim II Fakultas Kedokteran Undip Semarang, Rizky Khalmas saat diwawancarai aktualdetik.com, di Desa Carikan Kec. Juwiring, Kab. Klaten, Sabtu (12/8/2023) menjelaskan programnya bulan juli 2023 lalu tentang macam-macam gangguan mata pada anak, gejala yang dirasakan, dan tanda-tanda anak yang mungkin mengalami gangguan penglihatan mata. Tak lupa Rizky Khalmas juga menjelaskan cara mencegah rabun jauh dengan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, mengalihkan pandangan sejauh 20 kaki ke depan, selama 20 detik. 

Menurutnya aturan tersebut akan lebih optimal jika dibarengi dengan mengkonsumsi makanan kaya vitamin A dan D, membatasi screen time dan meningkatkan green time, serta rutin periksa mata ke dokter setiap 6 bulan sekali.

Rizky mengaku program ini juga bertujuan untuk mendampingi tenaga pengajar agar dapat mendeteksi potensi masalah kesehatan mata pada siswa. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pra skrinning mandiri masalah mata anak dan tindakan pencegahannya.

"'Kami berharap siswa dan tenaga pengajar dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan mata mereka," ujar Rizky.

Lanjut Dia melalui program ini, mahasiswa Tim II KKN UNDIP juga melakukan deteksi dini masalah kesehatan mata pada siswa SDN 2 Carikan. 

Hal ini lanjutnya, dibuktikan melalui pemeriksaan mata untuk seluruh siswa kelas 5 dan 6 dengan menggunakan buku Ishihara untuk tes buta warna dan kartu Snellen untuk mengidentifikasi masalah tajam penglihatan pada siswa. 

Usai pemeriksaan data tersebut kami serahkan kepada Puskesmas Juwiring, bidan Desa Carikan, dan kepala sekolah SDN 2 Carikan. 

Harapannya hasil data pemeriksaan mata tersebut akan menjadi dasar untuk memberikan perawatan medis yang tepat jika diperlukan.

Rizky mengatakan terkait pemeriksaan untuk mendereksi dini apakah mereka rabun jauh atau tidak. " Ini kita pakai kartu snellen," terangnya.

" Untuk buta warna kami temukan pada gangguan tajam penglihatan ringan dan rabun jauh, ditemukan empat anak buta warna parsial/setengah dan satu buta warna total," ungkap Rizky.

Dalam pemeriksaan kami ambik sampel pada siswa kelas V sejumlah 21 anak dan kelas VI sejumlah 24 anak jadi total 45 anak," ujarnya

Menurut Rizky rangkaian program ini menjadi bukti nyata dari komitmen mahasiswa Tim II KKN UNDIP untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan mata para siswa. Dengan demikian, para siswa akan lebih siap menghadapi tantangan pendidikan dengan pandangan yang jernih, membawa mereka menuju masa depan yang lebih cerah," pungkasnya.

      #Taufiq/red.