Sampai Kapan Mafia Narkoba Bebas di Riau

Bengkalis Masih Surganya Narkoba, Tokoh Masyarakat Risau, Apakah Kapolda Riau Tidak Mampu?

Bengkalis Masih Surganya Narkoba, Tokoh Masyarakat Risau, Apakah Kapolda Riau Tidak Mampu?

Foto: Foto Jenis Narkoba Shabu-shabu, yang berhasil ditangkap oleh Kepolisian

AKTUALDETIK.COM - Maraknya peredaran Narkoba di Provinsi Riau sudah tidak rahasia umum. Daerah Bengkalis, diduga kuat masih saja terus menjadi "pintu surga" bagi para jaringan barang haram itu untuk melancarkan aksinya hingga ke berbagai wilayah. 30/03/2023

Narkoba yang selalu saja berhasil masuk ke Provinsi Riau biasanya berjenis shabu-shabu dan pil ekstasi, yang diprediksi kuat beredar di berbagai hiburan malam di pusat kota Pekanbaru. Akibat Narkoba ini, ribuan generasi bangsa di Provinsi Riau diduga menjadi korban kerusakan mental dan penyebab kejahatan di Provinsi Riau, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis, Edi Sutrisno. 

Menurut Edi, Narkoba di Bengkalis telah Meraja Lela. Sehingga pihaknya selaku Tokoh Bengkalis merasa perduli dengan nasib masyarakat Bantan, sehingga telah bertindak menggandeng pihak Polda Riau, melalui Ditintelkam Polda Riau. 

Ditambahkan Edi Sutrisno, bahwa suatu bukti Bengkalis masih Surganya Narkoba adalah, dengan banyaknya masyarakat Bantan Khususnya Desa Jangkang yang tertangkap baru-baru ini akibat terlibat dalam perdagangan dan Peredaran barang haram tersebut. Baik itu sebagai pengedar ataupun pengguna.

"Risau saya melihat kondisi ini. Masyarakat kita sudah banyak yang terpengaruh melakukan bisnis haram jual beli narkoba. Sepertinya mereka sudah masuk dalam sindikat Narkoba level Internasional," ujar Edi Sutrisno kepada media, beberapa hari lalu. 

Atas kekhawatiran itu, Edi dan sejumlah warga memprediksi, kondisi yang terjadi saat ini tidak terlepas dari wilayah Kecamatan Bantan yang merupakan wilayah perairan selat malaka yang berbatasan langsung dengan negara Jiran Malaysia sehingga disinyalir menjadi pintu gerbang masuknya barang haram tersebut.

"Kita tahu bahwa wilayah Kecamatan Bantan merupakan wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan memiliki banyak pelabuhan tradisional menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba," kata Edi.

Sebagai Tokoh Masyarakat di desanya, Edi merasa terpanggil dan berkewajiban untuk menutup celah masuknya peredaran narkoba di wilayahnya itu.

"Saya selaku Tokoh Masyarakat Desa Jangkang merasa terpanggil dan berkewajiban bersama-sama masyarakat untuk menutup pintu rapat-rapat dari masuknya barang haram tersebut. Karena jika ini terus berlanjut, maka generasi muda di Desa ini akan hancur semua, dan kami akan kehilangan generasi penerus yang baik dan berbudi pekerti," ungkap Edi.

Disisi lain, saat menerima informasi ini, salah satu Lembaga Masyarakat di Kota Pekanbaru, Lembaga Pemantau Kebijakan Pemerintah dan Kejahatan di Indonesia (LP-KKI), turut prihatin dengan kondisi yang dirasakan oleh masyarakat Desa Jangkang Kecamatan Bantan Bengkalis itu. Pasalnya, kekhawatiran warga semakin menjadi-jadi, pada saat sejumlah warga Desa tersebut menjadi pelaku Kejahatan peredaran Narkoba. 

, "Inilah masalah kita di Riau yang paling mengerikan. Sebenarnya bukan hanya di Riau, tetapi menyeluruh disemua wilayah republik Indonesia. Kita heran, sekaligus gak percaya dan gak masuk akal, kok bisa kejahatan ini terus berkembang dan merajalela khusunya di Provinsi Riau ini. Sesungguhnya siapa otak dan pemain di balik Narkoba ini?, " Tanya Ketua LP-KKI, Feri Sibarani, S.H, M.H, kemarin di Pekanbaru. 

Dari pernyataannya, menurut Feri Sibarani, pihaknya selalu memantau permasalahan dan peredaran serta kasus Narkoba di wilayah hukum Polda Riau. Disebutnya, jika di analisa, kemungkinan tidak ada penurunan berarti aksi kejahatan Narkoba di Riau. Ia meminta, agar Kapolda Riau, Irjen Pol Muhamad Iqbal, memberikan rasa keamanan dan kenyamanan masyarakat Riau, khususnya di Bengkalis dari kekhawatiran akan kejahatan Narkoba. 

, "Ya jika kita cermati sepintas dari sudut pandang kami, memang Polda Riau kita dengar terus juga melakukan penangkapan, dan pengejaran terhadap terduga pelaku peredaran dan Bandar Narkoba ini. Bahkan hampir setiap tahun Polda Riau selalu berhasil menangkap orang-orang yang membawa Narkoba dengan jumlah besar. Pertanyaannya, mengapa peredaran Narkoba ini terus jalan? Mungkin gak perlu jauh. Kalau diperiksa di seputar Hiburan malam di kota Pekanbaru ini, hampir setiap malam setiap hari ada pengedar dan pengguna Narkoba, " Ucap Feri Sibarani. 

Bahkan menurutnya, saat ini Narkoba bukan lagi hanya beredar di Pusat Kota Pekanbaru, melainkan sudah menyasar ke semua Kampung-kampung, Desa-Desa di seluruh wilayah Provinsi Riau. Dan menjadi ancaman serius bagi semua warga masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, pemuda/i, hingga orang tua. 

, "Kalau menurut kami dari LP-KKI, selain diharapkan keseriusan Aparat Kepolisian dan BNN, kami melihat, peran warga masyarakat juga sangat penting dan terdepan dalam menangkal arus kejahatan Narkoba ini. Masyarakat harus bergerak dan bertindak untuk memerangi Narkoba di tengah-tengah masyarakat dengan terkoordinasi melalui RT, Kelurahan dan bila perlu Pemerintah Kecamatan perlu membentuk Satuan Tugas yang terus bergerak memantau pelaku pengerdar dan pengguna Narkoba ini. Masyarakat harus siap perang dengan Narkoba, " Kata Feri. 

Sumber: RT
Penulis: IF
Editor: Red

Komentar Via Facebook :