Kesulitan Industri Game Indonesia

Permainan yang Sulit untuk Dimainkan di Industri Game Indonesia

Permainan yang Sulit untuk Dimainkan di Industri Game Indonesia

Permainan yang Sulit untuk Dimainkan di Industri Game Indonesia

Premium303

AKTUALDETIK.COM — Indonesia membutuhkan semua bantuan yang bisa didapatkan untuk mempercepat perkembangan industri game.

 

Namun, bertindak seolah-olah negara ini dapat menetapkan banyak persyaratan dan berpura-pura tidak peduli apakah ada yang menindaklanjutinya atau tidak, tidak akan banyak membantu.

 

Hal tersebut merupakan kesimpulan dari rencana peraturan pemerintah terbaru tentang industri game yang akan memblokir penjualan developer Batik88 kecuali mereka mendirikan kehadiran lokal di Indonesia.

 

 

Developer adalah perusahaan yang memiliki sumber daya yang cukup untuk memasarkan game yang sudah jadi dan membantu pengembang menjangkau komunitas game.

 

Meskipun benar bahwa developer asing dapat membawa game dari pengembang luar negeri ke pasar Indonesia, memblokir mereka juga berarti mereka tidak dapat menjual game yang diproduksi oleh pengembang lokal, terutama kepada audiens internasional.

 

Para pengembang lokal telah menyuarakan keprihatinan mereka atas peraturan ini, karena banyak yang masih bergantung pada developer asing untuk merilis game mereka ke konsumen.

 

Selain itu, game, seperti halnya barang terlarang lainnya, pada akhirnya akan masuk ke pasar Indonesia dengan metode lain, yang membenarkan kekhawatiran pengembang lokal akan potensi meningkatnya tingkat pembajakan di negara ini.

 

Viewpoint Setiap Kamis Apakah Anda ingin memperluas wawasan atau ingin mengetahui perkembangan terbaru, “Viewpoint” adalah sumber yang tepat bagi siapa saja yang ingin terlibat dengan isu-isu yang paling penting.

 

Lihat Lebih Banyak Buletin Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi The Jakarta Post DAFTAR Pemerintah mungkin juga mengabaikan fakta bahwa developer juga merupakan investor potensial.

 

Dalam beberapa kasus, perusahaan-perusahaan ini menyediakan dana untuk menutupi biaya pengembangan dan pemasaran game, sehingga para pengembang dapat fokus untuk merealisasikan konsep dan desain mereka.

 

Game, terutama yang dimainkan di konsol dan komputer pribadi, dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan dan membutuhkan banyak sumber daya, mulai dari pengisi suara dan perancang suara hingga penulis dan sutradara kreatif, dibandingkan dengan game mobile yang dimainkan secara luas yang mungkin membutuhkan lebih sedikit sumber daya.

 

Kementerian Komunikasi dan Informasi menyadari dalam studinya bahwa banyak pengembang lokal yang berjuang untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan, dengan banyak yang masih mengandalkan kantong mereka sendiri atau angel investor.

 

Indonesia telah meletakkan dasar untuk mengizinkan kekayaan intelektual digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank, tetapi implementasinya masih dipertanyakan dengan lembaga keuangan yang masih enggan untuk mengambil kesempatan tersebut.

 

Rintangan lain yang menghambat industri game dalam negeri adalah kurangnya pengalaman di antara para pengembang lokal untuk menyamai pemain global, yang sekali lagi dapat diatasi dengan bekerja sama dengan developer asing, karena mereka dapat memberikan saran dan pengetahuan untuk memenuhi standar mereka.

 

Hal terakhir yang kita butuhkan adalah melihat talenta dan pengembang kita, terutama yang disukai oleh developer asing, dipaksa untuk meninggalkan Indonesia demi ekosistem regulasi game yang lebih kondusif.

 

Tidak seperti negara lain, Indonesia juga tidak memiliki sarana dan insentif untuk mendorong industri game dalam negeri, seperti tax holiday, yang juga disadari oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam studinya.

 

Tentu saja, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi developer asing untuk mematuhinya.

 

Indonesia telah memiliki beberapa judul game yang telah diterima dengan baik oleh audiens internasional, seperti survival horror DreadOut dari Digital Happiness yang berbasis di Bandung, novel visual Coffee Talk dari Toge Productions yang berbasis di Tangerang, dan game platformer aksi orang pertama Escape from Naraka dari Xelo Games yang berbasis di Yogyakarta.

 

Namun, negara ini masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum benar-benar dapat menghasilkan game triple-A, yang merupakan judul yang dianggap sebagai blockbuster di komunitas video game internasional.

 

Agar negara ini benar-benar dapat melihat industri game-nya lepas landas akan bergantung pada apakah pemerintah dapat memperkenalkan kebijakan pengubah permainan dan bukannya hal-hal yang akan menyebabkan stagnasi.

 

Jika dilakukan dengan benar, game tidak hanya akan berfungsi sebagai hiburan bagi para penontonnya, tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk mempromosikan dan mempopulerkan budaya dan sejarahnya sendiri kepada khalayak internasional seperti yang dilakukan oleh industri game Jepang dan Barat.

 

Namun, hal ini membutuhkan pemerintah untuk mengingat bahwa negara tidak dapat melakukan hal ini sendirian dan membutuhkan lingkungan yang tepat agar para pengembang lokal dapat bekerja sama dengan mitra asing mereka dalam meningkatkan industri game dalam negeri yang prospektif.

Komentar Via Facebook :