Ketegangan dilaut China Selatan
Militer Inggris Masuk Perairan China, China Tantang Duel..!

Kapal HMS Queen Elizabeth Inggris
AKTUALDETIK.COM - Atas dominasi kekuatan militer China di Laut China Selatan, kabarnya Angkatan Laut Inggris akan mengirimkan HMS Ratu Elizabeth ke Laut China Selatan, karena operasional Militer China tersebut dianggap mengkhawatirkan, 2/1/2021.
Karenanya, juru bicara kementerian pertahanan China pun mengatakan, bahwa Laut China Selatan seharusnya tidak menjadi kawasan persaingan kekuatan besar seperti senjata dan kapal perang.
Namun diketahui, selama ini China kerap mengklaim sendiri bahwa kawasan perairan Laut China Selatan adalah miliknya, dan hak itu ditengarai sebagai pemicu ketegangan.
Dalam catatan Negara-negara di Asia, seperti Filipina dan Vietnam, diketahui bahwa China juga telah merusak industri penangkapan ikan di perairan tersebut.
Disebutkan dari sumber terpercaya di Vietnam, bahwa selama bertahun-tahun, Beijing telah menciptakan pangkalan militer dan lapangan terbang di pulau-pulau dan terumbu karang di wilayah yang disengketakan.
Atas hal itu diketahui bahwa China mengatakan akan mengambil tindakan untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya di perairan, dan China juga menuduh negara lain menjadi sumber militerisasi di Laut Cina Selatan.
"Sumber sebenarnya dari militerisasi di Laut China Selatan berasal dari negara-negara di luar kawasan ini mengirimkan kapal perang mereka ribuan kilometer dari rumah untuk melenturkan otot," ungkap Tan seperti dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (2/1/2021).
Sehingga dalam waktu dekat, Militer China diketahui akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
"Pembangunan dan pembangunan pertahanan China selalu menjadi tambahan kekuatan global untuk perdamaian. Kami berharap berbagai pihak dapat memperbaiki prasangka mereka dan memiliki pandangan rasional terhadap China dan perkembangan militernya." Lanjut Tan.
Diketahui bahwa Laut China Selatan berukuran sekitar 14 kali luas Inggris Raya dan membentang dari Filipina hingga Malaysia dan dari tepi Indonesia hingga Vietnam, kabarnya kawasan ini kaya dengan sumber daya alam dan hayati laut.
Sebagai catatan penting terkait ketegangan di kawasan Laut China Selatan, beberapa negara termasuk AS menuduh China melanggar hukum internasional atas klaimnya di perairan tersebut.
Bahkan kabarnya, Tan mengecam sebuah laporan yang mendesak 30 negara anggota aliansi keamanan transatlantik untuk fokus pada tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh Beijing.
"China menentang spekulasi tak berdasar dan tuduhan palsu dalam laporan itu dan kebijakan pertahanannya tetap bersifat defensif," tambah Tan dengan tegas.
Diketahui Informasi tentang masa depan aliansi tersebut mengatakan skala kekuatan China dan jangkauan global menimbulkan tantangan akut bagi masyarakat terbuka dan demokratis.
"Terutama karena lintasan negara itu menuju otoritarianisme yang lebih besar dan perluasan ambisi teritorialnya."
Di informasikan Kapal HMS Queen Elizabeth Inggris adalah kapal perang terbesar yang dibangun oleh Royal Navy. Pada 2017, kapal itu diberikan kewenangan untuk layanan dan di minta untuk dikerahkan ke Laut China Selatan untuk misi operasional pertamanya.
Pada Februari 2019, mantan menteri pertahanan Inggris Gavin Williamson memberitahukan bahwa misi operasional pertama kapal perang itu akan meliputi Laut China Selatan.
Kapal induk Angkatan Laut, bersama dengan tim serangnya, juga dipercaya akan bersatu dengan tentara AS dan Pasukan Bela Diri dari Jepang di dekat Kepulauan Ryukyu Jepang.
"secepatnya awal tahun depan" menurut laporan.
Bahkan secara tegas, pada bulan Juli lalu, AS secara jelas menolak klaim sepihak China atas Laut China Selatan.
(Yuliana)
Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA: 0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA
Mohon dilampirkan data pribadi
Komentar Via Facebook :