Gubernur Riau Diminta Perduli Nasib Relawan
Puluhan Relawan di RSUD Tidak Terima Insentif 4 Bulan, Begini Kata Direktur Dan Kepala Dinas
Foto : Direktur RSUD Arifin Achmad, Dan Kepala Dinas Kesehatan Riau
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Sejumlah 14 orang tenaga relawan Covid 19 di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru, khususnya bertugas di Labor Biomol, ternyata sudah 4 bulan tidak mendapatkan intensif, 20/4/2021.
Kabarnya, ke 14 orang tersebut merupakan tenaga yang kesehariannya mengurus pasien terinfeksi virus Corona. Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui kementerian telah memberikan bantuan berupa intensif sebesar Rp.5.000.000 rupiah setiap bulan bagi para tenaga relawan itu, namun memasuki tahun 2021 hingga bulan April ini, belum diberikan.
Akibatnya, para tenaga relawan yang konon memiliki keluarga dan tanggungjawab itu pun merasa krisis keuangan, dan sangat kesulitan, diamana setiap harinya harus merogoh kantong untuk kebutuhan biaya transpot dan biaya-biaya lainnya.
,"Nasib kami tidak tahu bagaimana lagi pak, untuk transpot dan biaya kontrakan saja sudah terancam. Belum lagi teman-teman yang lain lumayan banyak yg ngekos. Kasihan loh mereka karena nunggu insentif yang tidak ada kejelasan sampai detik ini mereka udah Nunggak bayaran kos dari Januari," Sebut Para Relawan.
Diketahui Pemerintah telah mengalokasikan belanja sangat besar untuk persoalan Covid 19. Bahkan APBD Riau tahun ini juga di anggarkan ratusan miliar.
Aturan kementerian tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19.
Terkait hal ini, Direktur RSUD Arifin Achmad, dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS, saat di konfirmasi awak media ini mengatakan, semua tergantung aturan, yang saat ini belut jelas. Dan soal pembiayaan disebutkannya tergantung pihak Dinas Kesehatan Riau.
,"Ya Memang situasinya begitu pak, kan ada aturan baru itu, tetapi belum jelas, dan soal pembiayaan itu ada di dinas kesehatan, kita tetap layani relawan jika datang kepada kita, kita kasi makan," katanya.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Dra.Hj Mimi Yuliani Nazir, menanggapi pernyataan Direktur RSUD Arifin Achmad, Nuzelly, mengatakan pihaknya sudah mengajukan anggaran tersebut (Insentif_red), namun terkendala soal realokasi dan refocusing.
,"Kita sudah anggarkan dari Dana Alokasi Umum (DAU), namun kebijakan realokasi dan refocusing anggaran membuat realisasi terlambat, kita tidak tahu saat ini terkendala dimana, apakah di BPKAD atau dimana saya juga tidak tahu," urai Mimi kepada awak media.
Dapat diketahui, berdasarkan keterangan dari Direktur RSUD Arifin Achmad dan Kepala Dinas Kesehatan Riau, tidak terlihat secara jelas, apakah nasib para tenaga relawan Covid 19 yang bertugas di Labor Biomol itu akan segera teratasi, atau tidak. Sejumlah tenaga relawan Covid tersebut terdengar menyampaikan harapannya, agar Gubernur Riau, Drs Syamsuar, dapat mengeluarkan kebijakan, konon Pekanabaru atau Riau saat ini masuk juara 1 kasus Covid 19 terbanyak di Sumatera.
(Feri.S)



Komentar Via Facebook :