Artikel Kristen

Yesus Kristus MANUSIA Sekaligus TUHAN, Mungkinkah??

Yesus Kristus MANUSIA Sekaligus TUHAN, Mungkinkah??

Foto: Yesus Kristus, Anak Manusia sekaligus Tuhan pencipta langit dan bumi yang harus disembah seluruh umat manusia

Oleh: Feri Sibarani

Artikel Kristen

Tema tentang Yesus Kristus sangat santer di perbincangkan di seluruh dunia, terutama dalam momentum perayaan hari Natal setiap tanggal 25 Desember, merupakan puncak pembahasan dan isi khotbah-khotbah pun begitu beragam mengangkat tema tentang Yesus Kristus, sejak kelahirannya, pertumbuhannya, ke Tuhanan nya, dan saat pelayanan nya di seputar Jerusalem tanah Yudea. (Matius 2:1).

Mengenang seputar sejarah kelahiran, asal usul keluarganya, proses kelahirannya, hingga pada masa-masa remajanya dan masa pelayanannya selama kurang lebih tiga tahun, hampir tidak ada masalah yang signifikan dihadapi oleh Yesus Kristus dan pengikutnya. Masalah mulai muncul tatkala Yesus Kristus mulai mengekspresikan sisi ke Allahan nya, ketika Yesus Kristus melakukan berbagai mukjizat, pengajaran-penngajarannya, pernyataan-pernyataannya yang menempatkan dirinya lebih dari sekedar manusia biasa, akhirnya menuai protes dari kalangan pemimpin agama Yahudi, yaitu orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat.

( Matius 13:54-57 (TB)  Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 

Yang paling konyol dirasakan oleh para pemimpin Yahudi adalah, manakala Yesus Kristus mengatakan pernyataan yang sangat terkenal itu, yaitu anak manusia berkuasa mengampuni dosa manusia. Akibatnya, Yesus Kristus pun hampir mendapatkan serangan lemparan batu dari warga Yahudi, namun Allah menyelamatkan DIA. 

Matius 9:2, 4-6, 8 (TB)  Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.

Matius 9:3 (TB)  Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." 

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu — : "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

Puncak kemarahan pemimpin agama Yahudi kepada Yesus Kristus adalah, pada saat Yesus Kristus mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dirinya adalah satu dengan Bapa di surga. Bahkan Yesus berani mengatakan bahwa dirinya dengan Bapa adalah satu. Ayat yang terkenal tentang itu ialah terdapat dalam Injil Yohanes 10:30-39 (TB)  Aku dan Bapa adalah satu." Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.  

Saya ingin kita sekalian memahami polemik yang terjadi dan di alami oleh Yesus Kristus dalam kapasitasnya sebagai manusia sejati dan sekaligus juga Allah sejati. Tampaknya berdasarkan penelusuran ayat-ayat dalam seluruh Injil sinopsis, yaitu kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes, tidak ada kata yang tegas dan cukup jelas dari Yesus Kristus untuk mengatakan kepada umat Yahudi bahwa Dia adalah Allah itu sendiri, selain hanya kalimat-kalimat yang masih melahirkan kebingungan dan keraguan pada banyak pengikutnya, terutama penganut agama Yahudi kala itu.

Bahkan untuk mendapatkan jawaban yang bersifat pasti dan tegas dari Yesus Kristus tentang siapa dia sesungguhnya, pemimpin agama Yahudi kerap mempertanyakan hal itu secara langsung maupun tidak langsung kepada Yesus Kristus, namun lagi-lagi Yesus Kristus hanya memberi jawaban yang penuh misteri ( Yohanes 1:19)
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"

Yohanes 1:21
Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 

Yohanes 1:22
Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"

Yohanes 4:10
Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

Yohanes 7:20
Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?" 

Yohanes 8:25
Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?

Yohanes 8:53
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"

Yohanes 12:34
Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"  

Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang sama masih di ajukan padanya saat menghadapi proses hukuman yang diberikan oleh raja Herodes sesaat sebelum di salibkan. Lagi-lagi Yesus Kristus lebih banyak berdiam diri dan hanya menjawab dengan perkataan yang penuh misteri atau sukar untuk dipahami.

Artinya terkait dengan Yesus Kristus sebagai manusia sejati yang tidak perlu diragukan lagi, dan Yesus Kristus sebagai Allah bagi umat manusia yang percaya, dimasa lalu dan di masa kini terus menjadi pertanyaan besar yang belum dapat terjawab secara meyakinkan melalui nalar manusia. Sekali lagi, Yesus Kristus sang Anak manusia yang lahir pada 2021 tahun lalu di Yerusalem tanah Yudea sesuai dengan nubuat puluhan nabi-nabi Tuhan pada ribuan tahun sebelumnya, menjadi rahasia ilahi yang belum dapat kita pahami seratus persen berdasarkan nalar dan akal manusia.

Kenyataannya, ada banyak umat Kristen di dunia sejak dahulu hingga sekarang tidak dapat memahami imannya, khususnya tentang penjelasan mengenai Yesus Kristus sebagai manusia dan juga sebagai Allah yang hidup secara nyata saat ini. Setiap tahun umat Kristen di Dunia merayakan hari Natal, tentang kelahiran anak manusia dari perawan Maria, namun kebanyakan orang Kristen masih minim pemahaman dan pengetahuannya mengenai ke Allahan Yesus Kristus. Tidak sedikit orang Kristen meninggalkan imannya, dan berpindah agama oleh karena ketidak pahaman tentang ke Tuhanan Yesus Kristus yang sekaligus manusia sejati.

Tantangan umat Kristen saat ini adalah, selain menjaga dirinya tetap berkenan dan Kudus di hadapan Allah, setiap orang Kristen hendaknya mampu memahami Imannya dengan baik. Mampu memberikan pertanggungjawaban kepada siapa saja dan dimana saja, tentang iman Kristen yang sejati, yaitu menerima Yesus Kristus sebagai manusia sejati dan sekaligus sebagai Allah, Tuhan yang maha kuasa pencipta langit dan bumi. Yesus Kristus pernah berkata, jika kamu tidak mengakui Aku dihadapan manusia, maka aku pun tidak akan mengakui kamu di hadapan Allah.

Disisi lain, masih banyak Gereja-gereja yang belum secara konsisten mengajarkan pemahaman teologi kristologi dan ilmu teologi apologia yang memampukan anak-anak Tuhan menjadi apologet-apologet Kristen yang handal dan mampu mempertanggungjawabkan ke kristenanya kepada Dunia dalam kondisi apapun.

Umumnya Gereja-gereja masa kini masih berkutat pada bentuk-bentuk pelayanan gereja berupa penghiburan, menyejukkan hati, mengatasi permasalahan hidup, dan membimbing umat kepada keadaan yang penuh damai sejahtera. Padahal sebagaimana firman Allah mengatakan, pada akhir zaman keadaan dunia dimana kita hidup tidak seindah yang di bayangkan. Keadaan semakin menggoncang iman Kristen, kemajuan teknologi dan informasi turut berkontribusi mengancam eksistensi iman Kristen di seluruh dunia. Pengajaran-pengajaran baru pun bermunculan, dan sangat membingungkan, baik dari internal gereja maupun dari eksternal ke kristenan. Disinilah pemahaman ke keristenan itu sangat diperlukan.

Kembali kepada topik kita. Menjawab pertanyaan mengenai Yesus Kristus sebagai manusia dan juga sebagai Tuhan tidak lah mudah, dan Umat Kristen tidak boleh abai akan hal itu. Pertanyaan nya, Benarkah Alkitab tidak dapat menjawab pertanyaan itu?? Apakah orang kristen tidak dapat memberikan jawabannya kepada pihak-pihak yang mengatakan, bahwa orang Kristen memper Tuhankan manusia? Sehingga kerap kekristenan dianggap sebagai agama kafir ? Ini harus dapat dijelaskan dengan pertolongan Roh Kudus.

Anggapan itu tidak semuanya salah, bagaimana pun juga Tuhan umat Kristen ada pada diri Yesus Kristus yang adalah manusia. Disinilah letak problem ke kristenan itu sejak dulu hingga sekarang. Dan saya percaya jika kita umat Kristen mampu memberi jawaban yang sesuai Alkitab, pasti akan banyak umat manusia yang di selamatkan karena kita. 

Pada momentum Natal ini, kita kembali merenungkan rahasia Allah yang suci itu. Yaitu, Yesus Kristus yang lahir sebagai manusia sejati, dan sekaligus adalah Allah sejati yang kita sembah dan puji itu. Bagaimana hal itu bisa terjadi?? 

Saya sebagai seorang Kristen sejak lahir pada tahun 1975 lalu mencoba memberikan jawabannya berdasarkan penelusuran saya dalam Alkitab dan hasil pembelajaran saya di Sekolah Teologi Efata  Salatiga Jawa Tengah (Tahun 1999) dan Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia Petamburan Jakarta (Tahun 2013) menguraikan sebagai berikut.

Alkitab berkata tentang kemanusiaan sejati Yesus Kristus. Antara lain 1. Injil Matius 1:18, 2:11 dan Lukas1:30 - 38, 2:1-20) dan Ia  dikatakan anak Daud, anak Abraham (Matius 1:1) lalu dikatakan bahwa Yesus Kristus adalah menurut daging adalah di peranakkan dari keturunan raja Daud (Roma 1:3) dan merupakan umat Israel asli. Untuk menguatkan Yesus Kristus sebagai manusia sejati adalah dari unsur-unsur hakiki sifat manusiawi nya, yaitu, Yesus Kristus memiliki tubuh jasmani, darah dan daging (Matius 26:12), (Ibrani 2:14) (Ibrani 10:5). Dia juga bukan hantu atau manusia ajaib (Lukas 24:39), Yesus Kristus juga memiliki kecerdasan, rasa sukarela, logika, dan juga jiwa dan Roh (Matius 26:46), (Markus 8:12), (Yohanes 12:27). Selain itu anak manusia itu juga mempunyai nama manusia biasa, sebagaimana lazimnya nama anak-anak di Israel, Yesus, artinya Juru Selamat (Matius 1:21).

Yesus juga memiliki banyak kelemahan sebagai manusia, antara lain, dia lelah (Yohanes 4:6), Lapar (Matius 4:2, 21:18), haus (Yohanes 19:38) dan pernah tidur (Matius 8:24) dan mazmur 121:4) dan masih banyak lagi ayat-ayat dalam Alkitab yang mengisahkan Yesus Kristus sebagai manusia biasa.

Alkitab berkata tentang ke Allahan Yesus Kristus. Antara lain: Yesus Kristus diberikan gelar-gelar ilahi oleh firman Tuhan, yaitu Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah yang maha tinggi (Lukas 1:32), Paulus menyebutkan mereka tidak akan mrnyalibkan Tuhan yang mulia (1 Korintus 2:8), (Kisah para Rasul 20:28), Dia telah turun dari surga (Yohanes 3:13), Anak manusia naik ke tempat dimana ia sebelumnya berada (Yohanes 6:62), Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya (Roma 9:5), Yesus Kristus lah yang telah ditentukan oleh Allah untuk menghakimi dunia (Kisah para Rasul 17:31) dan (Matius 25:31, dan 32), (Yesaya 9:5), (Yohanes 1:1).

Yohanes 10:30-39 (TB)  Aku dan Bapa adalah satu." Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 
Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."  
Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —,
masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. 

Intinya Yesus Kristus adalah Manusia sejati, sama seperti kita manusia saat ini. Yesus Kristus bukan lah manusia ajaib sebagaimana di pikirkan orang, atau karena seorang rasul atau nabi yang diberikan kuasa oleh Tuhan untuk melakukan berbagai macam mukjizat. Melainkan Yesus Kristus adalah Manusia sejati yang mengalami perpaduan antara sifat manusiawi dan ilahi di dalam tubuh kemanusiaannya. Bahkan Yesus Kristus telah ada jauh sebelum ia lahir, Dia justru turun dari surga untuk menjadi manusia, melalui proses kelahiran dari seorang dara perawan Maria. Dia dapat disebutkan sebagai Allah yang mengambil rupa Manusia, Firman yang kekal menjadi manusia untuk menjalani proses penebusan dosa seluruh umat Manusia melalui kematian, penguburan, kebangkitan dan kenaikan kembali ke surga.

,"Wahyu 22:16
"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

Amin Datanglah Tuhan Yesus...


 

Komentar Via Facebook :