Salah Input Atau Konspirasi?

Setelah Dilapor Polisi Walikota Pekanbaru Minta Maaf

Setelah Dilapor Polisi Walikota Pekanbaru Minta Maaf

Walikota Pekanbaru, Dr. Firdaus, ST. MT

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Terkuaknya informasi soal pasien meninggal di Rumah Sakit di Kota Pekanbaru baru-baru ini berbuntut panjang, pasalnya Pemko Pekanbaru dilapor ke Polda Riau, karena diduga ada kecurangan pihak kesehatan atas data pasien meninggal yang disebut positif Covid 19.

Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor : STPL/405/X/2020/SPKT/Riau. Mereka melaporkan dugaan tindak pidana pemalsuan data pasien sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 atau Pasal 267 KUHP yang dilakukan pihak Diskes Kota Pekanbaru. 

Melalui pemberitaan salah satu media online Pekanbaru, yakni Riaupos.co beberapa hari lalu, disebutkan oleh pihak keluarga pelapor, Zulkardi, selain melaporkan perihal keluarganya yang disebut meninggal karena Covid,  ia juga bersama-sama dengan 10 orang lainya yang mengalami Permasalahan yang sama.

"Di sini ada pihak keluarga lainnya, kemungkinan mencapai 10 orang yang diperlakukan sama seperti keluarga kami. Maka kami ingin mengungkap permasalahan ini. Kami juga ingin Pekanbaru terlepas dari zona hitam," imbuh Zulkardi, dilansir Riaupos.co 

Kejadian-kejadian tersebut pun diketahui terjadi di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru, belakangan diketahui berdasarkan konfirmasi Pihak Keluarga almarhumah, kepada Dinas Kesehatan Pekanbaru, M. Noer, menyebutkan bahwa kejadian itu disebabkan salah input data.

Bahwa terkait dugaan pemalsuan data pasien di Rumah Sakit Ibnu sina itu hingga kini menjadi perbincangan sejumlah pihak, karena diketahui berdasarkan pemberitaan, Permasalahan yang sama kerap terjadi pada pasien meninggal, sehinga pihak kepolisian, khususnya Polda Riau dikabarkan akan melakukan upaya penyelidikan.

Belakangan Walikota Pekanbaru, Dr. Firdaus, ST,MT, melalui lansiran media online liputan 6, telah meminta maaf, disebutkan bahwa pihak terkait (Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru) salah input data atau tidak disengaja, melainkan kelalaian.

Baik Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, maupun Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST tak menampik kejadian ini. Atas peristiwa yang melahirkan pertanyaan pihak keluarga dari pasien meninggal atas nama Wirsyamsiwarti, dan beberapa Keluarga Pasien lainya, beberapa bawahan Walikota telah dilaporkan ke Polda Riau, terkait perubahan data pasien meninggal akibat Covid-19 yang ditulis menjadi terkonfirmasi.

Atas kejadian ini, Firdaus meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya keluarga almarhumah Wirsyamsiwarti. Dia menyebut kejadian itu bukan disengaja tapi karena kelalaian.

"Secara pribadi dan kepala daerah saya meminta maaf, terhadap kejadian ini kami mengucapkan turut berduka dan berbelasungkawa," kata Firdaus, Jumat (16/10/2020) dilansir liputan 6.

Sementara terkait laporan ke Polda Riau, oleh anak Almarhum, Firdaus menyebut itu merupakan hak masyarakat yang ingin mendapat keadilan. Dia pun mengingatkan ke depannya Dinas Kesehatan Pekanbaru agar lebih berhati-hati dalam bekerja.

"Walaupun capek tapi kehati-hatian harus utama, meski saat input data mata mengantuk," jelas Firdaus.

Menurut Firdaus, bawahannya di Dinas Kota Pekanbaru tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab, Wirsyamsiwarti meninggal pada 29 September tapi informasi diperoleh pada 30 September.

Firdaus menyebut Pemko Pekanbaru akan mengikuti proses hukum berlaku. Pasalnya, masyarakat melapor ke Polda Riau merupakan bentuk komplain yang harus dihormati.

"Tak mungkin juga staf dimarahi karena tak disengaja, yang perlu ditingkatkan kedepannya adalah hati-hati tentang data," sebut Firdaus.

Firdaus tak setuju dengan informasi beredar bahwa kesalahan data itu bermotif klaim uang. Apalagi tempat pasien dirawat merupakan rumah sakit di bawah yayasan muslim.

"Saya yakin tidak ada kecurangan karena uang, ini murni kesalahan input," katanya.

Sebelumnya, anak almarhumah Wirsyamsiwarti, Wince, melaporkan Dinas Kesehatan Pekanbaru ke Polda Riau terkait perubahan data kematian orang tuanya itu. Orang tuanya ketika dirawat dinyatakan negatif Covid-19 tapi dari dinas dinyatakan positif.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menyebut laporan ini tengah ditelaah penyelidik. Hingga kini belum ada pemanggilan dari pihak dinas terkait laporan ini.

Sejumlah pihak pun berharap, khususnya para keluarga Pasien meninggal yang disebutkan karena Covid 19, agar pihak Polda Riau dapat mengungkap "misteri gelap" dibalik penetapan status positif Covid 19 kepada beberapa orang pasien meninggal di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru.

Kutipan : Riaupos.co/liputan 6

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi

Komentar Via Facebook :