Hati-hati, Pekanbaru Ada Penculik
Junaidi Diculik Dan Dianiaya Orang Tak Dikenal, Kini Laporan Polisi Masuk di Polresta Pekanbaru
Foto: Foto ilustrasi kejadian penganiayaan terhadap Junaidi, oleh orang-orang yang tidak dikenal
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Seorang warga bernama Junaidi (45), berdomisili di kota Pekanbaru, dengan pekerjaan kontraktor bangunan, terpaksa harus melayangkan surat laporan polisi ke satreskrim polresta pekanbaru, karena mengalami penculikan dan penganiayaan oleh orang tidak dikenal. Sabtu, 06/08/2022.
Informasi ini langsung diterima oleh awak Media ini, pada jumat, 5 Agustus 2022 di pekanbaru. Menurut Junaidi, yang di dampingi oleh rekannya itu, dirinya sedang mengadakan perjanjian kerja dengan seorang yang berinisial (MS) pekerjaan mahasiswa, bertempat tinggal di kota pekanbaru, tentang pembangunan sebuah rumah kediaman, dengan anggaran biaya sebesar Rp 3,5 miliar rupiah.
, "Saya memang ada perjanjian kerja untuk membangun rumah orang dengan anggaran 3,5 miliar, dengan waktu pekerjaan kurang lebih 1 tahun. Saya sudah mengerjakan sebanyak 70% dari seluruhnya, dan dana yang saya ambil pun belum habis, masih sebahagian. Namun saya kenapa diculik dan di aniaya begini? Keluh Junaidi didepan awak media.
Dari penuturan Junaidi, sebelum kejadian yang mengerikan itu, dirinya pertama di ajak minum kopi di sebuah tempat, oleh orang tersebut, lalu kemudian, tidak lama, Tiba-tiba ada orang berbeda besar sebanyak 4 orang, langsung membawa Junaidi ke dalam mobil, dan memaksanya untuk ikut. Diperjalanan, Junaidi mengaku, dirinya di aniaya, di pukul, di injak dan akhirnya di turunkan di pinggir jalan di wilayah kecamatan palas kota Pekanbaru. Kejadian itu berawal di jalan Paus kota Pekanbaru, pada 1 Agustus 2022.
, "Saya di siksa terus dalam mobil, di injak, dan akhirnya saya di turunkan di sebuah warung di Palas. Disitu saya dipaksa menandatangani surat pernyataan, dengan isinya harus menyelesaikan rumah itu dalam waktu dekat, jika tidak, jari-jari tangan saya akan di potong, " Sebut Junaidi.
Dari kejadian itu, menurut Junaidi, ia telah melakukan visum ke rumah sakit, dan telah melampirkan hal itu sebagai bukti adanya penganiayaan, dan melaporkannya ke satreskrim polresta Pekanbaru.
, "Saya mohon kepada pihak satreskrim polresta Pekanbaru, agar segera dapat menangkap orang-orang itu, karena apa salah saya? Kenapa saya di culik dan di aniaya? Soal urusan perjanjian kerja, saya kan masih komitmen untuk menyelesaikan, dan sudah saya kerjakan 70 persen, dan saya berniat untuk menyelesaikan nya hingga sesuai isi perjanjian," Kata Junaidi.
Dari keterangan Junaidi tersebut, dapat dipahami, bahwa MS selaku pihak pertama dalam perjanjian kerja tersebut, telah bertindak ala koboy, seakan tidak kenal hukum. Hal itu membuat Junaidi merasa miris, konon dari penampilan 4 orang berbadan besar tersebut di curigai oleh Junaidi sebagai oknum aparat, sehingga ia berharap hal ini dapat di ungkap oleh polresta Pekanbaru dengan profesional dan transparan.
,"Saya minta kepada kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Dr. Pria Budi, agar kasus saya ini dapat di ungkap secara profesional, tanpa memandang bulu, sehingga kejadian serupa tidak terjadi kepada yang lain, sebab jika ini tidak terungkap, kami sekeluarga tidak akan pernah terima, saya akan sampaikan hal ini ke Mabes Polri dengan saudara saya yang ada di Mabes TNI, " Pinta Junaidi.
Sementara, terkait laporan Junaidi ke satreskrim polresta Pekanbaru, awak media ini telah ber konfirmasi kepada kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol, Dr. Pria Budi, melalui Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrei Setiawan, di nomor WA: +62 812-7379-20XX, hingga berita ini di muat, Andrei belum merespon.
(Feri, S.H)



Komentar Via Facebook :