Satpol PP Diminta Bergerak
Mahasiswa Prihatin dengan Bisnis Prostitusi Anak Dibawah Umur di Hotel Sabrina Pekanbaru
Foto: Foto dua orang wanita muda, diduga masih dibawah umur, sedang menuju lobby hotel untuk chek ini di hotel Sabrina Pekanbaru
PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Mahasiswa yang tergabung ke Aliansi Mahasiswa Peduli Anak Dibawah Umur (Ampadu) sangat prihatin dengan adanya praktek bisnis prostitusi di Hotel Sabrina.
Pasalnya, tim gabungan Ditreskrimum Polda Riau bersama Satpol-PP Pekanbaru telah mengamankan para wanita masih dibawah umur satu kamar dengan lelaki bukan suaminya, pada Sabtu pekan lalu.
Kemudian para wanita diduga penjual sex tersebut dilakukan pendataan dan dipanggil pihak keluarga untuk menjemput anak atau saudaranya ke Kantor Satpol PP Pekanbaru.
Andes Wijanarko selaku Ketua Ampadu mengatakan, sekarang kondisi anak anak dibawah umur dan generasi penerus bangsa mencekam. Dimana mereka banyak yang terjerumus kedalam pergaulan bebas.
Sehingga dimanfaatkan oleh oknum tidak berakal untuk menyediakan tempat melakukan hubungan gelap, terutama di Hotel Sabrina yang ada di sekitaran Pekanbaru.
"Kata 'Prihatin' inilah yang mengawali kami untuk mengabdi kepada masyarakat atas kondisi yang mencekam terhadap generasi penerus bangsa, terutama anak dibawah umur. Karena mereka sudah terjebak sex bebas, dengan difasilitasi oleh oknum tidak berakal," kata Andes.
Menurut Andes, betapa bobroknya penerus bangsa ketika kegiatan porstitusi ini tidak dihentikan. Sementara, praktek prostitusi diduga ada dibekingi oleh salah seorang oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Untuk mengatasi ini, mahasiswa berharap kepada pemerintah agar dapat menutup hotel-hotel yang tidak sesuai peraturan dan SOP perhotelan yang telah berlaku. Supaya tidak ada lagi korban lebih banyak kedepan.
Dan kepada Aparat Negara Polri terkhusus Polda Riau, mahasiswa sangat mendukung program razia disetiap perhotelan yang ada di Pekanbaru, terutama Hotel Sabrina yang memiliki banyak cabang di Kota Madani ini.
"Betapa sedihnya ibu pertiwi, Bukan ? Karena anak dibawah umur yang nanti akan jadi penerus bangsa sudah hancur. Untuk itu, mahasiswa sangat mendukung kegiatan rutin program razia Polda Riau, agar bisa menyelamatkan anak bangsa dari perbuatan Asusila," harap Andes.
Disisi lain, salah seorang warga tempatan disekitaran hotel tersebut mengaku sangat merasa resah dan jengkel. Namun keresahan ini tetap dipendamnya sampai sekarang. Karena mereka merasa tidak berhak menangkap pelaku, kecuali penegak hukum.
"Sejak saya tinggal disini mata dan pikiran selalu berkecamuk melihat hotel itu dijadikan sebagai tempat kumpul kebo. Saya sempat melihat ada anak dibawah umur yang datang kesana diduga memenuhi panggilan lelaki hidung belang. Betapa naifnya bahwa hal seperti ini sudah lumrah terjadi disini," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya dengan jengkel.
Sebelumnya, tim gabungan Ditreskrimum Polda Riau bersama Satpol-PP Pekanbaru menggelar patroli dan mengungkap sejumlah aktivitas prostitusi daring dan dugaan tindak pidana perdagangan orang melibatkan anak di bawah umur. Patroli ini menyasar sejumlah hotel dan warung remang-remang di Kota Pekanbaru.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan, Senin, menjelaskan dalam kegiatan ini turut diamankan pelaku yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis sabu.
"Kita menyisir di beberapa tempat, diantaranya Hotel Sabrina. Sementara di Hotel Sabrina tim gabungan juga menemukan dugaan tindak pidana perdagangan orang, yang telah menetap di hotel tersebut selama lima bulan," kata Kombes Pol Asep.
(rls)



Komentar Via Facebook :