Tindakan Kekerasan Secara Bersama-sama

Aseng Dan Radot Sinambela Keroyok Bapak Anak

Aseng Dan Radot Sinambela Keroyok Bapak Anak

Foto bapak dan anak korban penganiayaan dengan kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama

 

 

SIMALUNGUN - Aseng Alias Erwin seorang keturunan Tionghoa bersama dengan temannya yang bernama Radot Sinambela telah melakukan tindakan penganiayaan dengan kekerasan secara bersama-sama terhadap korbannya, di salah satu warung tuak tepatnya di pasar serong lingkungan X. Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Simalungun, pada hari Jumat malam, 30 September 2022, sekitar pukul. 23.00  wib.

Menurut hasil informasi dari pihak korban penganiayaan dengan kekerasan secara bersama-sama yang dilakukan oleh Aseng Alias Erwin dan Radot Sinambela tersebut saat di TKP. Anak kandung si korban menjelaskan kepada awak Media ini, sebelum terjadi penganiayaan, korban sudah terlebih dahulu menghubungi anaknya via WhatsApp supaya menjemput ayahnya ke warung tuak Tempat Kejadian tersebut.

"Saya di suruh bapak datang menjemput ke warung tuak si rumbo (rumahhorbo) sekitar pukul, 22.22 wib via WhatsApp-nya, kemudian saya berboncengan bersama dengan mama pergi menuju ke warung tuak itu, sampai di Gang warung tuak itu, saya turun dari kereta, mama saya tinggalkan di gang yang mau masuk ke warung tuak itu, kemudian saya langsung menuju ke warung tuak, tiba di warung tuak, saya melihat bapak sudah berdiri mau pulang dan permisi kepada semua orang yang ada di warung tuak itu, beberapa detik kemudian, saya melihat dengan jelas ada orang mendorongkan bapak, sampai bapak saya itu tersandar tangannya ke meja di belakangnya dan hampir terjatuh." Jelasnya anak si korban pada hari Minggu, 9 Oktober 2022 sekitar pukul. 15.21 wib di seputaran Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok.

Masih dengan anak si korban. "Selanjutnya saya melihat bapak mencoba mendekati orang yang mendorong nya itu (Aseng Alias Erwin), tapi pelaku / Aseng Alias Erwin selalu mendorongkan bapak, saya pikir mereka bercanda, saya biarkan. Singkat kronologis nya, saya melihat si Aseng Alias Erwin mengajak bapak ke luar dari warung, kemudian bapak saya lihat meletakkan dompet dan Hemphon serta rokoknya dimeja dan menghampiri si Aseng Alias Erwin ke luar warung yang berjarak satu meter dari pintu warung tuak itu. Setelah mereka berdua berdekatan, saya melihat si Aseng mengayun-ayun kaki kanannya ke  dengkul kaki bapak sepertinya memancing bapak biar marah.

Tidak berapa lama kemudian, secara tiba-tiba Aseng Alias Erwin memukul bagian hidung bapak hingga berdarah lalu bapak mendorong si Aseng Alias Erwin sampai terjatuh setelah saya lihat ternyata mereka berdua sudah serius berantem, lalu saya mencoba pisahkan mereka berdua, saat saya memisahkan mereka berdua, kemudian temannya si Aseng yang bernama Radot Sinambela tiba-tiba memukul kepala bapak dari belakang, karena pukulan datang dari belakang, bapak menoleh kebelakang lalu si Radot Sinambela tiba-tiba lagi memukul pelipis matanya bapak sampai berdarah-darah, sudah terjatuh pun bapak, masih juga di pijak dan di tendangi oleh si Aseng dan si Radot, sampai saya menjerit-jerit minta tolong sama orang-orang yang ada di warung tuak itu, tapi semuanya hanya berdiri menonton, karena saya melihat si Aseng Alias Erwin dan si Radot Sinambela asik memukuli dan menendangi bapak, kemudian saya tidurin lah bapak dari atas, supaya bapak jangan dipukuli dan jangan di tendangi lagi oleh si Aseng Alias Erwin dan si Radot Sinambela itu, akhirnya saya pun jadi ikut korban di tendang dan di pukul oleh si Aseng dan si Radot, karena bapak sepertinya sudah tidak tahan lagi menahaankan rasa sakitnya, kemudian bapak menjerit meminta tolong kepada bapatua si Rumbo pemilik Warung tuak itu, baru lah kami bisa bawa bapak ke Puskesmas berobat. Saat saya dipukul oleh si Aseng Alias Erwin dan si Radot Sinambela itu, anaknya bapatua si rumahhorbo pemilik Warung itupun yang bernama Loren, masih saya dengar dengan jelas kalau bang Loren mengatakan kepada Aseng Alias Erwin dan si Radot Sinambela kedua pelaku itu kenapa jadi saya ikut dipukuli, tapi mereka berdua Aseng Alias Erwin dan si Radot Sinambela tidak menjawab bang Loren itu " Pungkasnya anak si korban pada awak Media ini saat di konfirmasi.

Selanjutnya awak Media ini mencoba mengkonfirmasi istri korban di kediamannya. Istri korban mengaku kepada awak Media ini. Kalau anaknya sudah melaporkan hal kejadian tersebut langsung ke Kapolsek Serbelawan via WhatsApp pada saat setelah kejadian tersebut.

"Setelah mengetahui kejadian itu, saya dan anak saya langsung pergi membawa suami saya berobat ke Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok sekalian membuat visumnya, dari Puskesmas lah anak saya melaporkan langsung ke Kapolsek Serbelawan via WhatsApp, dan Kapolsek Serbelawan pun langsung merespon laporan anak saya itu dan Kapolsek Serbelawan bertanya kepada anak saya dimana tempat kejadiannya dipukuli dan Kapolsek Serbelawan juga meminta foto suami saya saat di Puskesmas via WhatsApp, kemudian anak saya mengirimkan beberapa foto suami saya ke Kapolsek. Selang beberapa waktu kemudian, beberapa petugas Kepolisian dari Polsek Serbelawan langsung datang ke Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok melihat keadaan suami saya, lalu beberapa menit kemudian para petugas Kepolisian Polsek Serbelawan pergi ke TKP, akan tetapi menurut pengakuan para petugas Kepolisian Polsek Serbelawan bersama anak saya, mengatakan tidak menemukan satupun para pelakunya di TKP.

Selanjutnya salah satu petugas Kepolisian Polsek Serbelawan mengarahkan kami supaya datang ke Polsek untuk membuat pengaduan secara resmi. Kemudian ke esok harinya tepat pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022, saya dan anak saya pergi ke Polsek Serbelawan, sampai di Polsek saya dan anak saya diperiksa selama 5 (lima jam). Setelah diperiksa kami di kasih STPL. (Surat Tanda Penerimaan Laporan). Dengan Nopol. LP / 73 / X /2022 / Simal-Lawan Tanggal 01 Oktober. Selang tiga hari pada hari Selasa, suami saya dipanggil lagi ke Polsek Serbelawan, katanya kanitreskrim Polsek Serbelawan, laporan pengaduan kami masih lagi dalam proses pemeriksaan para saksi, setelah itu katanya kanitreskrim Polsek Serbelawan kepada suami saya, berlanjut ke gelar perkara." Tuturnya istri si korban pada awak media ini sembari mengakhiri percakapannya. (JS)

Komentar Via Facebook :