REFLEKSI MENYAMBUT HARI PASKAH

Kematian Yesus Kristus, Karena Fitnah Atau Nubuat Nabi?

Kematian Yesus Kristus, Karena Fitnah Atau Nubuat Nabi?

Foto: Ilustrasi Kondisi Penyaliban Yesus Kristus

AKTUALDETIK.COM - Milyaran umat Kristen (Pengikut Yesus Kristus di Dunia) saat ini sedang dalam kondisi merenung dan kembali memperingati hari Paskah, dengan perjamuan kudus atau minum sejenis air anggur dan makan roti sebagai lambang darah dan tubuh Yesus Kristus yang telah dikorbankan bagi penyelamatan umat manusia dari dosa-dosanya di atas kayu salib pada abad pertama Masehi, tepatnya tahun antara 30 - 33 Masehi di prediksi sekitar tanggal 14 nisan berdasarkan hasil-hasil penelusuran arkeolog kenamaan di Israel. 07/04/2023.

Nama Yesus Kristus bukanlah nama yang asing lagi dalam kehidupan umat manusia, diseluruh dunia. Bahkan nama tersebut Terpopuler sepanjang sejarah manusia, hingga saat ini. Nama Yesus juga bukan saja tertulis dalam kitab-kitab umat Kristen dan Katolik, melainkan nama itu secara jelas dan nyata juga tertulis di kitab umat Islam (Al-quran) dengan sebutan nabi Isa anak Maryam dengan kisah-kisah tersendiri menurut versi alquran. 

Penulis tidak akan meng komparasikan keberadaan Yesus Kristus di Kitab Injil kepada Kitab agama lain, karena pastinya kedua Kitab Agama besar di Dunia itu memiliki versi yang berbeda, sehingga agar ber sinkronisasi dengan judul di atas, maka penulis hanya memfokuskan intisari tulisan untuk menjawab sebuah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para pengikut Kristus itu sendiri, yaitu, apakah Kematian Yesus Kristus di kayu salib karena atas fitnah yang dilakukan oleh imam-imam Yahudi dan ahli-ahli taurat serta orang farisi? ataukah nubuat para nabi jauh sebelum Masehi Yesus lahir? Sebagaimana terdapat pada Kitab Nabi YesayaYesaya (Yesaya 7:14) dan Kitab Mazmur. 

Jika kita membaca kutab Injil Lukas pasal 23 ayat 1 - 55, maka dengan jelas akan kita pahami kronologis penyaliban Yesus Kristus, dimana para imam-imam Yahudi dan orang-orang farisi serta para ahli taurat di Yerusalem dengan sangat dramatis menceritakan sebuah perlakuan Yesus Kristus yang dituduh melakukan semacam makar atau pengingkaran kekuasaan kaisar Pontius Pilatus, raja wilayah Yudea saat itu, agar Yesus diberikan hukuman berat atau mati. Namun sekalipun kaisar tidak melihat sesuatu kesalahan pada Yesus Kristus, yang pantas untuk di hukum mati, namun untuk menjaga reaksi massa orang Yahudi yang sudah berkumpul saat itu, akhinya Pontius Pilatus pun mengaminkan permintaan itu, sekalipun dengan sebuah isyarat mencuci tangan, tanda tidak menyetujuinya. 

Kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M. Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar pk. 18:00 saat matahari terbenam), " Dikutip dari Ensiklopedia Dunia. 

Lukas 23:1-25 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja." 
Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini."

Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. 
Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.

Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.

Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, 
dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. 

Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.
Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." 
[Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.] 

Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!" Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!" 

Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.

Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.  

Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya 
dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" 

Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.  
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. 

Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. 

Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,  

Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 
dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 
Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.

Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."

Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.

Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 

Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 

Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. 

Dari kutipan rangkaian isi kitab Injil Lukas pasal 23 dan 24 diatas, maka kita dapat melihat bagaimna dan apa yang terjadi dibalik penyaliban Yesus Kristus yang sekarang diperingati seluruh umat Kristen di Dunia sebagai hari Paskah. Terlihat secara dramatis, bagaimana para ahli taurat dan imam-imam Yahudi mempengaruhi kaisar Pontius Pilatus dan raja Herodes agar tetap menjatuhkan hukuman mati bagi Yesus Kristus, karena mereka tidak percaya terhadap misi dan ajaran keselamatan yang di usung oleh Yesus kepada Dunia. 

Namun terlepas dari tuduhan dan fitnah yang dilakukan terhadap Yesus Kristus, hal yang menjadi menarik dan sekaligus misterius bagi seluruh umat manusia adalah, bahwa ternyata semua tentang kisah yang di alami Yesus Kristus, sejak kehamilan ibunya Maria hingga kelahiran dan kematian serta kebangkitan dan kenaikan ke Surga sudah di nubuatkan oleh para Nabi dalam kitab suci Bible, jauh sebelum peristiwa penyaliban Yesus. 

Dari kisah diatas dapat kita ketahui bersama, bahwa seluruh umat Kristen dituntut kepada suatu kondisi perasaan yang bercampur aduk. Di satu sisi sebagai manusia, umat Kristen, ketika melihat Yesus di fitnah dan terus dituduh melakukan kejahatan tanpa bukti apapun, tapi harus di hukum mati, itu sungguh menyedihkan. 

Di lain sisi, ketika umat Kristen mengetahui bahwa semua yang terjadi pada Yesus Kristus ternyata sudah di nubuatkan oleh para Nabi Allah, seperti Musa, Abraham dan Yesaya, bahkan raja Daud yang tersohor itu, jauh sebelum Masehi, maka tentunya perasaan umat Kristen menjadi bahagia dan berterimakasih kepada Allah dan termasuk kepada para imam-imam Yahudi dan farisi atau ahli taurat, karena berkat mereka lah maka keselamatan itu akhirnya terwujud kepada Dunia. 

Selamat hari Paskah, dan semoga tetap setia menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia, untuk menjemput orang-orang yang percaya, sebagimana yang di firmankanNya:

,"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Wahyu 22:12-13.

Sumber: Ensiklopedia Dunia
Penulis : Feri Sibarani, SH
Editor : Feri Sibarani, SH

Komentar Via Facebook :