Ancaman Kerusakan Lingkungan

Tumpahan Minyak PT Chevron Cemari Air Laut Dumai

Tumpahan Minyak PT Chevron Cemari Air Laut Dumai

Foto : Pelabuhan Dermaga PT Chevron Pasific Indonesia kota Dumai

DUMAI AKTUALDETIK.COM - Ancaman pencemaran lingkungan terjadi di perairan laut Dumai, persisnya di lokasi pelabuhan IV dermaga PT CPI Kota Dumai, akibat tumpahan minyak mentah dari Kapal Anugerah Perdana 33 yang ada di pelabuhan. Senin, 29/2/2021.

Dikutip dari lansiran berita online cyber 88, sabtu 27/2, menyebutkan bahwa sejumlah awak media melakukan investigasi lapangan dengan menggunakan perahu sewaan, guna meliput langsung kejadian yang di khawatirkan sangat merusak lingkungan itu. Laporan wartawan menyebutkan, pihaknya menemukan tumpahan minyak mentah yang sedang disedot oleh para kru kapal Anugerah Perdana 33.

"Dari pantauan kami malam itu di perairan dermaga 4, ada genangan air terlihat keruh dan hitam serta terlihat minyak mengapung, tumpahan minyak milik PT.CPI ke laut kami duga itu adalah limbah B3, unsur minyak mengakibatkan biota laut mati," ujar salah seorang kru wartawan yang turun pada malam Sabtu, dilansir cyber 88 (27/02/21).

Hal itu juga dibenarkan oleh pihak perusahaan Perminyakan Dunia, PT Chevron Pasific Indonesia ( PT CPI), melalui Sonitha Poernomo, saat di wawancara oleh awak media melalui nomor akun WA mengatakan, bahwa kejadian terjadi pada pukul 14.50 WIB.

"terdapat kebocoran pipa di Pelabuhan PT.CPI Dermaga #4  Dumai sehingga terjadi tumpahan minyak mentah ke perairan pada hari Sabtu 27 Februari sekitar pukul 14.50 WIB," ujarnya lewat via WhatsApp anak buahnya.

Bahkan merinci kejadian itu, Sonitha Poernomo pun menjelaskan bahwa saat kejadian tumpahan itu, pelabuhan tidak sedang menjalankan aktivitas, dan berjanji akan segera memperbaiki pipa yang bocor.

Sebagaimana diketahui, bahwa minyak mentah mengandung sejumlah satuan kimia beracun. Hal itu dikatakan oleh Manajer Humas Pertamina EP, Muhamad Baron, pada tahun 2015 lalu melalui keterangan Pers.

Baron mengatakan, dalam minyak mentah setidaknya terdapat empat bahan berbahaya yang berdampak langsung terhadap kesehatan. Keempat bahan berbahaya tersebut adalah benzene (C6H6), toluene (C7H8), cylene(C8H10) serta sejumlah logam berat seperti tembaga (cu), arsen (ar), merkuri (hg), dan timbal (pb). 

Bahan-bahan berbahaya dari minyak mentah tersebut akan berdampak pada kesehatan pernafasan, pencernaan, dan kulit atau mata. Mereka yang terkena benzene misalnya, akan mengalami pusing atau sakit kepala, mual pingsan, iritasi kulit, dan mata bahkan menyebabkan kanker darah.

Sementara yang terpapar toluene, menurut Baron, akan merasakan hal yang sama dan jika sampai pada tahap kronis akan mengalami gangguan syaraf pusat. Hal yang sama juga kalau terkena dampak bahan berbahaya cylene. Untuk yang terpapar arsen, dapat merusak ginjal dan kanker. Sedangkan merkuri akan menyerang tremor atau kerusakan syaraf. Untuk yang terpapar timbal dan tembaga akan mengalami gangguan kerusakan otak, kerusakan liver, dan ginjal.

“Sebagian tanaman pangan yang tumbuh di area tercemar minyak, juga dapat menyerap logam berat. Jika tanaman tersebut dikonsumsi manusia, logam beratnya berpindah kepada tubuh manusia dan memberikan dampak kesehatan. Meskipun logam beratdalam minyak mentah  jenis dan konsentrasinya tegantung struktur batuan tempat minyak berasal,” jelas Baron.

Hal ini juga rencananya akan disikapi pakar lingkungan hidup Riau, Dr Elviriadi, M.Si. Saat di mintai pendapatnya oleh awak media ini, Elviriadi berjanji akan segera memberikan pendapat ke ahlian nya terkait bahaya lingkungan yang di sebabkan oleh tumpahan minyak mentah PT Chevron Pasific Indonesia.

Editor : Feri. S
Sumber : Cyber 88

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi

Komentar Via Facebook :