Mulai Dari Penyumbangan Hingga Acara Mini Talkshow
Masa Lockdown, UIN Malang Tetap Jalankan Beberapa Aktivitas Kemanusiaan

Foto Salah Satu Kegiatan Di UIN Malang Yang Tetap Diadakan
JAWA TIMUR AKTUALDETIK.COM
Universitas Negeri Islam (UIN) Malang menyatakan pada masa lockdown sekarang ini beberapa kegiatan kemahasiswaan tertunda untuk sementara, namun beberapa kegiatan sosial dan kemanusiaan tetap dilakukan dilingkungan UIN Malang.
Minggu ketiga didalam masa lockdown akibat pandemi virus corona, banyak kinerja yang mengalami hambatan di beberapa instansi pemerintahan. Termasuk juga UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai institusi perguruan pendidikan tinggi.
Sesuai dengan instruksi Kementerian Agama sebagai payung yang menaungi kampus, seluruh aktivitas mahasiswa diubah ke sistem daring/online. Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran, konsultasi tugas akhir, hingga beberapa ujian dan beberapa kegiatan ekstrakurikuler dihentikan hinggan adanya arahan resmi dari Kemenag.
Namun, rektor UIN Malang beserta jajaran pimpinan ingin agar kampus tetap bernafas. Karenanya, beberapa kegiatan kecil tetap dilakukan.
Pertama, inovasi KAVi (Kabut Anti Virus) tetap berjalan seperti bilik disinfektan tetap diproduksi tak hanya untuk kepentingan internal.
Pihak kampus bahkan menyumbangkan beberapa bilik untuk kepada pesantren-pesantren sekitar kampus beserta cairan disinfektannya tentunya.
Kedua, kegiatan talkshow yang dilaksanakan secara open space alias tanpa atap. Beberapa kali dalam seminggu, rektor telah mengundang dosen-dosen dilingkungan UIN Malang untuk mengadakan diskusi kecil di halaman depan Gedung Rektorat.
Rektor sendiri yang selalu bertindak sebagai host didalam talkshow tersebut telah mengatur penataan kursi bagi narasumber dan penonton dengan tetap memperhatikan aturan physical distancing dari pemerintah.
Hal ketiga ini agaknya menjadi hal yang tidak ingin ditunda oleh UIN Malang. Di awal tahun, rektor UIN Malang menyatakan dengan tegas bahwa 2020, kampus harus memiliki setidaknya lima guru besar. Kegiatan klinik penulisan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Namun, tahap-tahap akhir justru terhambat karena lockdown.
Tak ingin mematahkan semangat para calon guru besar, pihak kampus pun melakukan tahap akhir sebagai syarat keprofesoran secara daring. Audiensi melalui teleconference antara pihak Ristek-Dikti dengan calon profesor pun dilakukan dengan lancar. Sehingga, kabar baik akan didengar di tengah masa suram lockdown ini.
Semoga setiap usaha dari lara pimpinan dapat berimbas positif bagi kemajuan kampus dan dengan dukungan moral seluruh civitas akademik, masa lockdown tidak akan 'melumpuhkan' UIN Malang seutuhnya.
Komentar Via Facebook :