Banjir diKota Semarang

Banjir Rob Merupakan Konsekuensi Tingginya Penurunan Muka Tanah dan Kenaikan Muka Air Laut

Banjir Rob Merupakan Konsekuensi Tingginya Penurunan Muka Tanah dan Kenaikan Muka Air Laut

Ketiga nara sumber pada acara Dialog Bersama Parlemen Kota Semarang

 

SEMARANG AKTUALDETIK.COM - Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rawan bencana, salah satunya akibat perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi salah satu momok yang kini menjadi Kota Semarang. Salah satu dampak perubahan iklim yang terjadi di Kota Semarang adalah banjir, selain itu akibat hujan juga banjir pasang air laut (rob). Banjir rob yang ada merupakan konsekuensi dari penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut.

Dampak yang ditimbulkan berpengaruh pada aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat baik pada aspek fisik, sosial, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. 

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman,SE menuturkan di februari memang ada hal yang menghebohkan adanya banjir dikota Semarang tidak hanya satu titik tetapinhampir semua tergenang. Tetapi swmakin hari ini semakin kedepan kota Semarang sudah tidak begitu lagi masalah banjirnya karena sudah dapat diatasi walaupun cara mengatasinya belum sepenuhnya ," tuturnya. 

Ini yang membuat sebuah perubahan baru sehingga semarang sudah tidak terkenal lagi banjir. Tetapi difebruari tahun ini muncul lagi, tiba-tiba hujan begitu derasnya memang ekstrem sekali pada waktu itu," terang Pilus sapaan akrab Kadarlusman.

Lebih lanjut Pilus mengaku setelah melakukan diskusi dengan beberapa stakeholder di Pemkot Semarang dapat diambil kesimpulan dengan adanya titik pompa yang saat itu tidak bisa berjalan maksimal, maksudnya ada yang dioperasikan ada yang tidak, sehingga tidak mungkin bisa menghabiskan debit air yang begitu besar contohnya yang terjadi di Tlogosari Semarang.

Pilus menambahkan mudah mudahan dengan kejadian itu dari tim Pemkot Semarang bisa menginventarisasi mana mana pompa yang dianggap lemah. Rencana kedepan kalau terjadi banjir tidak hanya disatu sektor,tidak hanya di timur saja tetapi dilingkup Kota Semarang," terang Pilus saat.menjadi.nara sumber prime topic pada dialog bersama Parlemen Kota Semarang dengan tema " Mitigasi Banjir di Kota Semarang " yang disiarkan langsung MNC Trijaya FM diruang Bahana Noormans Hotel jalan Teuku Umar no 27 Kota Semarang, Senin (11/10/2021).

Sementara Guru Besar Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang, Prof.Wiwandari Handayani mengungkapkan histori Kota Semarang kondisi geografi dan topografisnya sangat eksotis sehingga air melaju sangat cepat dari dataran atas kebawah karena dataran rendah dekat pesisir jaraknya sangat dekat sehingga air mengalir dari bagian dataran tinggi dwngan cepat turun kebawah sehingga menimbulkan genangan genangan cukup lama," ujarnya

Wiwik sapaan akrab Wiwandari mengaku disisi lain jenis tanahnya aluvial muda membuat mudah ambles. Dengan pertumbuhan kota yang sangat pesat, bangunan tumbuh banyak, pemukiman pemukiman padat penduduk sehingga terjadi penurunan muka tanah.

Wiwik mengaku Kota Semarang sudah cukup beradaptasi dengan menunjukkan masalah-masalah banjir ini sudah dihadapi turun-temurun, dari generasi ke generasi sudah cukup beradaptasi, bagaimana kita mendorong adaptasi untuk menjadi lebih baik kedepannya," tutup Wiwik.

   #Taufiq

Komentar Via Facebook :