KPK Incar Dua Kepala Daerah

Dua Nama Gubernur Masuk Daftar Monitor KPK, Apakah Riau Termasuk?

Dua Nama Gubernur Masuk Daftar Monitor KPK, Apakah Riau Termasuk?

KPK Sedang Konsentrasi Memantau Peserta Pilkada Serentak Tahun 2020 Dari Tindakan KKN

PEKANBARU AKTUALDETIK.COM - Dua nama Gubernur yang turut dalam pertarungan pilkada serentak tahun ini menjadi sorotan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasalnya, ada calon petahana yang nilai Kekayaanya bertambah sebesar Rp 100 Miliar. 22/11/2020.

Hal itu dikatakan oleh Pahala Nainggolan, selaku Deputi Pencegahan KPK, dalam acara diskusi ringan yang digelar di Jakarta, kemarin, 21/11, dengan tema Wakil Rakyat atau Wakil Donatur ? 

Menurut pemantauan Komisi anti rasuah ini mencatat, ada dua calon gubernur petahana yang hartanya naik lebih dari Rp100 miliar dalam 5 tahun.

“Dua gubernur petahana dalam Pilkada 2020 hartanya naik luar biasa dalam 5 tahun,” ungkap Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, dikutip dari Newsantara.

Bahkan untuk meyakinkan pendengarnya, Pahala Nainggolan menyebut kedua gubernur yang dimaksud KPK saat ini masih menjabat, dan kembali maju untuk periode kedua.

“Kami bilang, wah hebat benar ini calon petahana,” sindir Nainggolan saat berdiskusi.

Melanjutkan isi diskusi tersebut, Pahala juga masih merinci berbagai indikator Korupsi pada calon petahana, yang masuk dalam sorotan pihaknya, Sehingga menurut Pahala, saat ini KPK sedang monitor setiap calon petahana yang mencurigakan dalam laporan Harta Kekayaanya.

,"Selain Gubernur, KPK juga bakal memantau calon Bupati/Walkota petahana yang hartanya naik antara Rp10-100 miliar. Ada 26 calon kepala daerah yang hartanya naik antara Rp10-100 miliar selama 5 tahun menjabat Bupati/Walikota,” tambah dia.

Menurut hasil pendataan KPK, dalam momentum pilkada tahun ini, disebut jumlah peserta pilkada yang maju ada 700 pasangan, dan diketahui 22% dari total itu adalah pasangan petahana.

Selain itu, Pahala juga membuka Informasi ke publik, bahwa dari jumlah tersebut, Pahala Nainggolan menyebut ada sekitar 45 persen calon kepala daerah berlatar belakang pengusaha.

“Para pengusaha sudah bosan menjadi donatur. Mereka terjun langsung, modal Rp10-30 miliar sudah cukup untuk mereka maju pilkada,” jelasnya.

Dikabarkan oleh pernyataan KPK soal harta calon gubernur petahana yang naik lebih dari Rp100 miliar, juga menjadi perhatian publik Sulut. Pasalnya, dari laporan kekayaan calon Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, hartanya naik luar biasa sejak 2015.

Dalam laporan LHKPN calon Gubenur Sulut 2020, Calon petahana Olly Dondokambey melaporkan hartanya pada 30 April 2020, sebesar Rp179.156.295.217.

Ketika maju sebagai calon Gubernur Sulut tahun 2015, Olly melaporkan hartanya ke LHKPN ‘hanya’ sebesar Rp11,2 miliar.

Bila dibandingkan dengan harta sekarang setelah 5 tahun menjabat Gubernur, harta Olly Dondokambey naik kurang lebih Rp168 miliar.

Kini, Olly Dondokambey menatap Pilgub Sulut 9 Desember 2020. Dia adalah petahana Gubernur Sulut 2015-2020.

Maju bersama calon wakil gubernur Steven Kandouw, keduanya coba ditantang pasangan Christiany Eugenia Paruntu- Sehan Landjar dan Vonny Panambunan-Hendry Runtuwene.

(Feri.S)

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi


 

Komentar Via Facebook :