Ekonomi akan bergerak jika masyarakat sehat
Ketua DPRD Kota Semarang : Penanganan Covid19 Sekarang Sudah Optimal dan Maksimal
Dari kiri: Ketua LPPSP semarang, Gunarto, Sekda Semarang, Izwar Aminuddin serta Ketua DPRD Kota Semarang, KadarLusman.
SEMARANG AKTUALDETIK.COM - Selasa kemarin, 2 Maret 2021, tepat 2 tahun keberadaan virus Corona di Indonesia, yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jadi, sudah setahun pandemi Corona di Indonesia berlangsung sampai saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat hingga tingkat daerah untuk mengatasi pendemi ini. Mulai dari penerapan PSBB, hingga yang terbaru, PPKM skala mikro. Selama setahun pandemi pula, Pemerintah memberikan bantuan bagi warga masyarakat yang terpaksa tidak dapat keluar rumah karena adanya pembatasan, meski bantuan yang diberikan tidak bisa menutup kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Setahun berlalu, Pemerintah pun berupaya memulihkan kondisi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi. Bahkan menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 kemungkinan bisa mencapai 619 triliun rupiah. Angka tersebut naik 85,9 trilun dari pagu saat ini yakni 533,1 triliun rupiah. Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan pagu anggaran program PEN 2021 seiring dengan meningkatnya jumlah kasus covid-19.
Sehingga, Pemerintah menilai butuh tambahan anggaran untuk kebutuhan pengadaan vaksin dan vaksinasi, beserta penanganan kesehatan lainnya. Selain itu memperbesar porsi anggaran perlindungan sosial, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan korporasi.
Nah, dengan kondisi tersebut, tentu menjadi kebijakan bagi setiap daerah untuk merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi secara tepat, sekaligus tetap mengutamakan kesehatan masyarakat. Karena bagaimanapun juga, ekonomi akan bergerak jika masyarakat sehat.
Sesuai dengan budaya kita dan sebagai makhluk sosial, upaya pemulihan ekonomi tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Jiwa dan dan ikhlas dalam gotong royong mutlak diperlukan dan harus digairahkan. Salah satunya dengan kepercayaan kepada pemerintah, sehingga pemulihan ekonomi dan kesehatan tetap bisa berjalan selaras.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman menjelaskan terkait pembelajaran tatap muka diharapkan sekali oleh orang tua maupun siswa karena sudah lama sekali mereka pada jenuh dan kekhawatiranpun juga muncul terkait dengan kesehatan dan ekonomi, PTM dan kesehatan ini dua duanya harus berjalan berarti harus semua sadar bahwa prokes selalu dijaga dengan baik, sambil menunggu pemerataan vaksin ini," ucapnya.
Menurutnya kalau semuanya sudah divaksin Insya Allah akan terjadi hidup normal kembali tapi tidak meninggalkan prokes.
Terkait penangan covid 19 menurut pengamatan kami sekarang sudah optimal dan maksimal karena kesadaran masyarakatnya juga bagus," tutur Pilus, panggilan akrab Kadar Lusman.
"Perilaku masyarakat juga sudah berubah, dengan diterapkannya aturan aturan selama pandemi ini, satgas covid 19 mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan ini sudah bisa mengubah perilaku mereka.
Kita dulu agak canggung pakai masker kalau tidak keluar kota pakai motor aja nggak mau pakai masker, tapi sekarang nggak pakai masker seperti ada sesuatu yang ganjil.
Pilus berharap upaya kedepan tetap mengingatkan dan mensosialisasi untuk prokes ini selalu dijaga sambil menunggu dari pusat semuanya mendapatkan vaksin. Kalau semuanya sudah Insya Allah keamanannya jauh lebih baik ketimbang yang belum divaksin.
Kami selaku anggota Dewan akan selalu mendorong karena saya termasuk dalam Forkopimda dan gugus tugas covid19 Kota Semarang," paparnya, saatbmenjadi nara sumber dalam Dialog Bersama DPRD Kota Semarang dengan tema "Gotong Royong Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi" yang disiarkan MNC Trijaya FM di Petra Ballroom Hotel Noormans, jalan Teuku Umar 27 Semarang, Rabu (3/3/2021).
Sementara Sekda Kota Semarang, Izwar Aminuddin memaparkan selama setahun pandemi covid19 pemkot Semarang dalam penanggulangannya, kita meraba raba apa itu pandemi covid19 karena sebelumnya belum pernah terjadi sehingga kekuatan mental yang kita butuhkan ketika itu.
"Pak Walikota bersama Forkopimda serta gugus tugas tidak mengeluarkan kebijakan saat itu sehingga penerapan PSBB tidak dilaksanakan dikota Semarang, kita menerapkannya PKM, Kabupaten Kota lainnya menggunakan PSBB," papar Izwar.
"Pimpinan pusat mengatakan Semarang kok nyleneh sendiri kok tidak menggunakan istilah PSBB. Tapi justru PKM yang dilaksanakan di semarang justru dipakai sebagai contoh dan diterapkan ditingkat provinsi maupun Kabupaten Kota daerah lain.
Menurut Izwar, langkah-langkah yang sudah dilakukan pemkot Semarang selama setahun dengan menerbitkan peraturan Walikota berupa Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PKM ) yang sifatnya menstabilkan antara kesehatan dan ekonomi," papar Izwar.
Pada kesempatan sama Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP) Kota Semarang Gunarto W. Taslim mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang karena bersungguh sungguh dalam menghadapi pandemi covid 19.
Meskipun dalam masa pandemi namun Kota Semarang masih berprestasi," ucapnya.
Namun apa yg terjadi dikota semarang berimplikasi sangat berat kasus covid 19 di jateng yang terbesar di semarang, yang ter infeksi 17.760, yg sembuh 15.559 yang dirawat 430," terang Gunarto.
Pertumbuhan ekonomi di 2020 turun drastis dari 6,86 persen sekarang menjadi minus 1,41 persen di 2021 , Tingkat Panduan Terbuka (TPT) naik dari 4,54 persen menjadi 9,57 persen tingkat kemiskinan naik dari 3,98 persen menjadi 4,43 persen, untuk indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan semakin jauhnya jarak antara matra pendapatan dengan garis kemiskinan itu naik dari 0,57 menjadi 0,68 berarti jika orang miskin di kota semarang capaiannya lebih sulit karena tingkat kedalamannya menjadi lebih tinggi.
Menurunya pendapatan masyarakat karena covid 19.berimplikasi pada penurunan pada indeks pembangunan manusia," pungkas Gunarto.
# M.Taufiq
Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA: 0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA
Mohon dilampirkan data pribadi.



Komentar Via Facebook :