Pasca Ramadhan

Menjaga Asa Pasca Ramadhan

Menjaga Asa Pasca Ramadhan

Aunur Rofiq,S.Ag Guru Agama Islam dan Waka Kesiswaan SMA Negeri 4 Semarang

 

SEMARANG AKTUALDETIK.COM - Saat Ramadhan, kita merasa ringan dalam melakukan amal shalih dan berbagai ibadah, karena memang waktunya sangat kondusif. Setan dibelenggu, pahala dilipatgandakan sehingga banyak orang berbondong-bondong berbuat kebaikan dan ketaatan.

Keaadaan berubah saat pasca Ramadhan telah pergi meninggalkan kita dan kita memasuki bulan Syawal. Semangat mayoritas sebagian kaum muslimin banyak yang kendor untuk berbuat taat karena berbagai sebab.

Di antaranya adalah kembalinya setan laknatullah dengan leluasa kembali melakukan pekerjaan utamanya, yaitu menggoda, menggiring, menghalangi manusia untuk berbuat taat di jalan Allah dan menggiringnya ke jalan kesesatan agar menjadi penghuni neraka sebagaimana dirinya.

Agar kita dapat menjaga spirit ibadah seperti  dibulan Ramadhan, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan :
Pertama : Membangun kesadaran  semangat beribadah. 
Saat memasuki bulan Syawal, kebanyakan orang cenderung melemah spiritnya untuk beribadah dan melakukan ketaatan, khususnya yang berbentuk ibadah Mahdhah. Hal ini bisa dilihat dari volume jumlah orang yang hadir ke masjid untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu tidak sebagaimana saat di bulan suci Ramadhan. 

Hanya sebagian saja yang masih tetap memiliki spirit dan kesadaran yang tinggi untuk senatiasa menjaga spirit beribadah agar tetap bertahan di bulan-bulan berikutnya. Karenanya perlu membangun kesadarn diri semenjak memasuki bulan Syawal karena merupakan titik permulaan dari perjalan sebelas ke depan.

Kedua : Menyadari bahwa ketaatan yang kontinyu adalah indikator kesalehan seseorang.
Ketaatan yang berkelanjutan merupakan indikasi kesalehan seseorang. “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( surga ). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. ( QS Al-Lail 5-7 )
Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan setelah dikerjakan, dan di antara balasan keburukan adalah keburukan setelah dikerjakan. Bila grafik kebaikan seseorang cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka indikasi banyak kebaikanya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.  

Ketiga : Meluruskan niat kembali   
Bila di bulan suci Ramadhan seseorang rajin  datang ke masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu, akan tetapi setelah selesai bulan suci Ramadhan sama sekali tidak pernah datang ke masjid lagi kecuali untuk melaksanakan shalat jumat, maka perlu instropeksi diri adakah niat yang salah selama melaksanakan shalat di masjid di bulan suci Ramadhan. Sebab niat yang salah, yang bukan mencari Ridha Allah SWT merupakan salah satu sebab di tolaknya amal seseorang, kesalahan niat adalah persoalan yang urgent karena terkait dari tujuan ibadah itu sendiri.

Ke empat : bergaul dengan orang yang istiqomah dalam kebaikan.
Orang-orang yang istiqomah dalam menjaga kontinyuitas beribadah dan ketaatan biasanya sudah mempunyai kemampuan untuk menyemangati diri sendiri dan tidak memerlukan motivasi dari  luar dan sudah mengakar kuat dalam dirinya.

Ke lima :  Banyak mengingat kematian
Banyak mengingat kematian merupakan sunah yang sering dilupakan. Sunah dzikrul maut ini sangat besar pengaruhnya dalam menjaga stabilitas semangat beribadah seorang muslim. Selain itu, masih ada kebaikan lain yang akan didapat. “ Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yatiu kematian. “ (Al-Hadis). 

Siapa saja yang banyak mengingat kematian niscaya akan mendapat tiga kemulian : 
1.    Bersegera untuk bertaubat
2.    Hati menjadi qona’ah
3.    Semangat dalam beribadah

Dan barang siapa yang melalaikan kematian niscaya akan mendapatkan tiga kehinaan :
1.    Suka menunda-nunda taubat
2.    Hati tidak bisa bersikap qona’ah
3.    Malas/ enggan untuk beribadah 
Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan kebenaran dan diberi kemampuan untuk mengikutinya.Aamiin.
           
         Oleh : Aunur Rofiq, S.Ag
                        Guru Pendidikan Agama Islam  SMA 4 Negeri  4 Semarang Dan  Waka Kesiswaan .
 

                  
 

Komentar Via Facebook :