KDM Amanah Untuk Rakyat
BERITA VIDEO: Bedanya Pemimpin Sejati Dengan Pemimpin Palsu
AKTUALDETIK.COM - Sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang saat ini merupakan Gubernur Jawa Barat sangat dikenal luas karena ketegasan dan visinya dalam memimpin. Isu kemanusiaan, lingkungan dan korupsi merupakan 3 hal penting yang sering menjadi umpan balik positif dan dukungan dari masyarakat luas. 15/08/2025.
Menurut perspektif Filsafat dan Teori Kepemimpinan, Menurut Reza A.A. Wattimena (Filsafat, Universitas Widya Mandala), pemimpin sejati diproses melalui pendidikan, pengorbanan, dan askese (kesederhanaan). Ia tidak tumbuh dari jalur instan atau hiburan, melainkan ditempa oleh nilai dan proses yang murni. Sementara pemimpin palsu adalah figur pragmatis yang mengeruk keuntungan tanpa integritas dan proses moral Rumah Filsafat.
Secara umum, pemimpin sejati adalah pemimpin yang Amanah dan adil (tidak transaksional), Transparan dan terbuka, Cerdas dan bijaksana, Konsisten antara nilai dan tindakan dan Ditempa proses moral, bukan sekadar popularitas.
Sedangkan pemimpin palsu adalah sosok yang Memonopoli kekuasaan demi kepentingan pribadi. Mengandalkan citra dan tipu daya, bukan kemampuan nyata. Gagal memenuhi janji atau menyembunyikan informasi. Minim integritas, pragmatis, bahkan khianat.
Dari penelusuran awak media ini, didapati bahwa, sejauh karir KDM baik sebagai anggota DPR maupun bupati, dia nya sudah sangat dikenal sosok yang anti korupsi, anti merusak lingkungan demi kapitalis, dan anti dengan segala bentuk tindakan yang berdampak merusak moralitas, akhlak dan etika berbangsa dan bernegara.
Semua ciri-ciri KDM diatas bukan hanya sebagai bentuk julukan saja, melainkan, sifat-sifat itu telah tervalidasi dalam setiap momen dirinya harus berhadapan dengan pelaku-pelaku di areal tiga poin itu, dengan berpolemik, bertengkar dan harus konflik besar pun dihadapi oleh KDM demi sebuah misi perbaikan moral dan akhlak manusia.
Yang dapat diketahui awak media ini, KDM untuk menghadirkan budaya kehidupan baru yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat, telah berkonfrontasi dengan Ormas besar seperti GRIB Jaya, Pemuda Pancasila, Preman, Pejabat, Anggota DPR, Pengusaha dan lain-lain. Namun semuanya itu dilaluinya dengan tak gentar karena untuk misi kemanusiaan yang lebih mulia daripada sekedar harga diri atau kekuasaannya.
Editor: FR



Komentar Via Facebook :