Mafia Kayu mulai beraksi

Penebangan Kayu Di Sumut Semakin Merajalela APH Tidak Berkutik

Penebangan Kayu Di Sumut Semakin Merajalela APH Tidak Berkutik

Truk langsir berwarna kuning Nopol. BA 9167 IO

SIMALUNGUN AKTUALDETIK.COM - Penyakit para mafia kayu kembali lagi merajalela di sekitaran wisata Parapat tepatnya di sibisa Kecamatan Girsang Simpangan Bolon Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Menurut hasil informasi yang diperoleh dari beberapa warga masyarakat sibisa menginformasikan kepada kru media ini bahwasanya para mafia kayu kembali lagi beroperasi dengan bebas tanpa ada hambatan dari pihak mana pun, pengakuan masyarakat pada saat di konfirmasi, mafia kayu tersebut beroperasi siang dan malam sehingga mengakibatkan ketidak nyamanan bagi masyarakat setempat.

"Kami sebagai warga masyarakat sibisa, sangat berharap kepada Kapolda Sumatera Utara supaya turun kelokasi untuk meninjau asal muasal kayu Loging Pinus yang ditumpuk di lahan Boas Manik diseberang Jalan Bandara Sibisa. Karena di akhir-akhir ini sejumlah mafia kayu sangat getol-getolan melakukan aksinya dikawasan Desa Sibisa. Desa Motung dan di Desa Pardomuan Kecamatan Ajibata. Kabupaten Toba dan juga dari kawasan lintas sungai Naborsahan Perbatasan Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun." Tegasnya B Manurung pada kru media ini tepatnya hari Jumat, 30 Juli 2021.

Masih dengan B Manurung. "Para mafia kayu tersebut beroperasi dengan menggunakan truk langsir berwarna kuning Nopol. BA 9167 IO, yang tulisannya agak samar dan tidak nampak jelas dibaca. Diatas kaca reben truk tersebut ada tertulis DOLOK SIANTURI, menurut saya itu sepertinya merek pemilik truk tersebut. Di dalam minggu terakhir ini saya melihat sudah ada bertumpuk kayu loging pinus di dekat rumah Artina br Situmeang. Kepala Desa Pardammean Sibisa." Urainya.

Selanjutnya kru media ini mencoba konfirmasi Supir truk pelangsir kayu loging tersebut, dengan jawaban.

"Kayu tersebut ialah milik Pak Todo Sianturi orang Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara. Untuk apa kalian ambil foto kayu ini Lae," Ujarnya.

Berdasarkan hasil Informasi yang di peroleh dari warga sekitar lokasi, menjelaskan pada kru media ini kalau pemain kayu tersebut ialah anggota nya si Todo Sianturi yang berasal dari Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sementara si Todo Sianturi sebagai pengusaha, kemudian pengawas di Lapangan bermarga Hutagaol. Dalam hal tersebut, masyarakat sekitar lokasi menduga kuat oknum KPH IV, ikut terlibat mem-backup.

Selanjutnya, P Sirait salah satu warga sekitar lokasi, mengaku kalau aksi pembalakan kayu yang di lakukan oleh Todo Sianturi bersama dengan rekannya, sangat menggangu kenyamanan masyarakat. Dikarenakan kayu Pinus di potong-potong di lokasi penumpukan, dan kemudian diangkut pada malam hari dengan mengunakan truck Colt diesel yang di muat pakai alat berat pada saat malam hari sewaktu orang masih lagi tiduran. P Sirait juga berkata.

"Jika benar kayunya mereka Legal atau resmi, kenapa harus kerjapaksa dimalam hari? mana izin mereka?" Katanya P Sirait sembari berharap supaya pihak Poldasu secepatnya merespon dan segera menangkap para pelaku Mafia Kayu tersebut. Karena keberadaan mereka di kampung kami, sangat meresahkan," pintanya.

Saat dikonfirmasi Kepala Desa Pardamean Sibisa, Kertina Situmeang melalui pesan WA nya kepada kru media ini menjelaskan, bahwa lokasi penebangan kayu Pinus berasal dari Girsang Kabupaten Simalungun. 

"Ya, tapi dari Simalungun pak, karna jalan keluar membawa kayu itu hanya dari Silopak Dusun 3," Ujar Kades.

Sementara, melalui Kepala KPH 2  Siantar, Syofiar terkait penebangan kayu itu mengatakan, akan melakukan pengecekan ke lokasi. Dan penebangan kayu Pinus dari wilayah Toba. 

"Terima kasih infonya pak...akan kita cek ke lokasi, Mohon Maaf pak....sudah pernah dilakukan kunjungan ke lapangan bersama dengan pihak KPH II Siantar dan KPH IV Toba, dan hasilnya areal tersebut masuk ke wilayah KPH IV Toba," jelas Syofiar.

Terkait lokasi tebang menurut Kepala Desa Pardamean Sibisa, Kertina Situmeang berasal dari Girsang, Kecamatan Girsang Simpangan Bolon Simalungun.

Sementara menurut Kepala KPH 2  Siantar, Syofiar terkait penebangan kayu tersebut mengatakan bahwa penebangan kayu Pinus dari wilayah Toba. 

Lalu diantara dua pendapat berbeda ini seakan-akan saling tuding dimana lokasi tebang, dan sulit dipertanggungjawabkan, karena saling 'lempar bola' dimana sebenarnya titik tebang yang pasti. sebab ada juga menyebut bahwa Pinus ini dirambah dari kawasan Pardembanan Kecamatan Ajibata.

Berdasarkan hal tersebut, masyarakat sekitar lokasi sangat berharap supaya Tim Poldasu segera turun dan chek tungkul kelokasi penebangan kayu pinus tersebut. 

*(Bes)*

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui kejadian/peristiwa dimanapun atau ingin berbagi foto dan video, silakan dikirim ke nomor WA:  0812 6830 5177 - Atau EMAIL redaksi : [email protected].
JANGAN LUPA 
Mohon dilampirkan data pribadi.

Komentar Via Facebook :