Berqurban Untuk Kurban.Musibah
Berqurban Untuk Kurban Musibah ( Nilai-nilai religius dalam ibadah qurban )
Aunur Rofiq,S.Ag, Guru Agama Islam dan Busi.Pekerti sekaligus Waka.Kesiswaan SMA Negeri 4 Semarang
SEMARANG AKTUALDETIK.COM - Dalam Islam, ber-qurban adalah menyerahkan sebagian miliknya, berupa hewan qurban untuk disembelih, dengan niat untuk mendekat ( taqarrub ) kepada Allah Azza Wa Jalla. Dan merupakan pernyataan ketaatan kepada-Nya. Hewan (binatang) yang akan di sembelih bisa berupa kambing ( domba ),sapi, kerbau juga unta. Sebagian besar daging qurban itu dibagikan kepada fakir miskin dan orang yang hidupnya berada dibawah garis kemiskinan, termasuk para korban musibah apapun.
Dalam pandangan umum, berqurban mengandung pengertian menyerahkan sebagian miliknya kepada orang lain atau lembaga demi tujuan kemanusiaan atau cita-cita mulia. Yang diserahkan bisa berupa uang, makanan, barang, dan bahkan bisa berupa jiwa. Misalnya untuk menolong kelompok fakir miskin, korban bencana alam, membela kepentingan keluarga atau memperhankan NKRI dari serangan musuh.
Dalam literatur Comparative areligion, ritus berkurban juga ada pada agama-agama primitif ataupun agama yang sudah maju. Dikalangan suku primitif, ada ritus berkurban dengan mengorbankan makanan, hasil tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bahkan manusia kepada dewa-dewa.
Bangsa Mesir kuno mengorbankan seorang gadis kepada sungai Nil, untuk membujuk dewa penguasa sungai Nil agar sungai Nil agar tidak menimbulkan malapetaka ( bencana ) bagi penduduk yang bertempat tinggal di tepi sungai Nil tersebut. Bangsa Phoenicia purba mengorbankan anak kecil ( Child sacrifce ) kepada dewa Moloh agar dewa tersebut tidak melampiaskan amarahnya kepada penduduk. Ritus berkurban mempunyai beberapa motivasi, yaitu
(1).Mempersenbahkan makananuntuk meredakan amarah dewa. Mereka beranggapan bahwa dewa seperti manusia yang suka makanan. Pandangan ini disebut “antropomorfisme” .
(2). Sebagai media antara manusia dengan dewa. Dengan memakan daging hewan tertentu, maka para dewa akan hadir, dan pada saat itulah manusia menyampaikan keinginanya kepada para dewa.
Kemudian; (3). Dengan mempersembahkan hewan atau barang tertenntu akan memperpnjang usia manusia.
(4). Seorang ahli ritus dari suku tertentu memeriksa isi perut hewan yang dikurbankan untuk meramalkan peristiwa yang terjadi.
(5). Hewan atau barang yang dikurbankan dapat digunakan sebagai pengikat perjanjian.
(6). Beberapa jenis korban dapat dijadikan penolak kejahatan dan malapetaka.
Dengan diutusnya Kholilullah Nabi Ibrahim AS sebagai nabi dan rasul ke tengah kaumnya, maka Allah SWT berkehendak memberikan tentang cara berqurban yang benar sesuai dengan syariat agama. Al-Qur’an Surat Alhajj ayat 37 menegaskan, “ Tidak akan sampai pada Allah daging dan darah qurban, melainkan taqwa kamulah yang sampai kepada-Nya “
Nilai-nilai religius dalam ibadah qurban Ayat diatas menegaskan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan hewan qurban, serta daging dan darahnya tidak akan sampai kepada-Nya. Ketaatan manusia dalam melaksanakan perintah berqurban inilah yang menunjukkan manifestasi ketaqwaan.
Disamping ada beberapa hikmah yang bisa dijadikan pendidikan bagi kaum muslimin yaitu :
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan qurban
2. Berqurban adalah ciri ke-Islaman seseorang
3. Ibadah qurban adalah salah satu ibadah yang paling di sukai Allah SWT
4. Berqurban membawa misi kepedulian pada sesama, dan meggembirakan kaum dhuafa
5. Berqurban adalah bagian dari syiar agama Islam
Semoga hari raya Idhul Qurban bisa menjadi moment di mana kita bisa berbagi kepada saudara-saudara kita “ Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah SWT “
( HR. Muslim )
Oleh : Aunur Rofiq, S.Ag
Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Semarang dan Waka Kesiswaan.



Komentar Via Facebook :